Selasa, 16 Apr 2024
MENU
Ramadan 2024

Jaga Laut, Nelayan Rajegwesi Membuat Keramba Rumah Apung


Sedulur, Pesanggaran - Para nelayan Kampung Rajegwesi, Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB) Bintang Perak membuat keramba rumah apung. 

Menurut keterangan penasehat KUB Bintang Perak, Joko, tujuan dari pembuatan keramba rumah apung ini selain sebagai sarana untuk melestarikan sumber daya laut di sekitar perairan Rajegwesi juga sebagai peningkatan ekonomi masyarakat nelayan.

"Nantinya, kerambah rumah apung ini akan kami jadikan tempat budi daya udang, ikan kerapu, rumput laut, hingga pelestarian penyu," ujar Joko kepada sedulur.co saat peluncuran program kelautan ini, Sabtu, 28 Januari 2023.

Baca juga: Tim Pencari Temukan Remaja Asal Glenmore yang Hilang Terseret Arus Laut di Pulau Merah


Baca Lainnya :

Dalam acara peluncuran ini, KUB Bintang Perak mengadakan tasyakuran sebagai wujud syukur serta memohon keselamatan dan kesuksesan dalam mengelola keramba rumah apung. 

Keramba rumah apung tersebut berukuran 20 x 7 meter dan akan diletakkan di sekitar perairan Poncomoyo. Menurut Joko, alasan mengapa diletakkan di Poncomoyo, "Agar tidak mengganggu aktivitas nelayan lainnya. Selain itu, ombak di Poncomoyo juga relatif tidak begitu besar." 

Ukuran tersebut masih permulaan, menurut Joko. Jika program ini bisa berjalan dengan baik, KUB akan menambah ukuran keramba. Joko dan kawan-kawan juga bertekad untuk melestarikan terumbu karang di perairan Rajegwesi. 

"Agar ekosistem laut perairan Rajegwesi tetap terjaga," katanya.

Baca juga: Lima Remaja Asal Glenmore Terseret Arus Laut di Pulau Merah

Masih ada lagi rencana dalam pengelolaan keramba rumah apung Rajegwesi ini. Para nelayan ingin menjadikannya sebagai wahana wisata baru di wilayah Pantai Rajegwesi.

Sayangnya, menurut Joko, keramba rumah apung yang ada saat ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, dia berharap dinas terkait mau bekerja sama untuk mengembangkannya. 

Terlebih lagi, biaya untuk mewujudkan keramba rumah apung tersebut tidak sedikit. "Biayanya sekitar 300 juta rupiah," tuturnya.

Rencananya, rumah apung tersebut akan mulai dioperasikan pada Rabu, 1 Februari 2023. Joko berharap program ini bisa membantu masyarakat, khususnya Kampung Rajegwesi. (gil)