Sedulur, Sumberagung – Para petani di Dusun Silirbaru, Sumberagung merayakan panen gadu—panen padi pada musim kemarau. Hasil panen tahun ini lebih baik dibanding tahun sebelumnya, berkisar enam ton per hektare.
Pagi yang cerah, hamparan tanaman padi yang menguning, rombongan burung pipit beterbangan, menjadi pemandangan tersendiri waktu musim panen seperti ini. Para petani berjalan di pematang membawa peralatan memanen, seperti sabit dan tikar. Bekal makanan juga disiapkan.
Baca juga: Petik Laut Pancer ke-44, Buah Keguyuban Warga
Ketua Kelompok Tani Sekar Arum Silirbaru, Nyono Subagio, menilai bagusnya hasil panen karena pasokan air cukup. Tanaman padi merupakan jenis tanaman yang membutuhkan air dalam jumlah besar. Menurutnya, tanaman padi membutuhkan air paling banyak saat berumur 40 hari.

Lebih lanjut, Nyono menganggap kecukupan air untuk petani tidak lepas dari berhasilnya program perbaikan saluran irigasi, seperti plengsengan dan pembersihan saluran. “Tanaman kita tidak mengalami kekeringan seperti tahun-tahun sebelumnya,” katanya.
Setiap petani pasti mendambakan tanamannya mendapatkan hasil yang melimpah, baik di musim panen rojo—panen di musim hujan—maupun panen gadu. Jika pasokan air mencukupi, petani di Silirbaru bisa panen tiga kali dalam setahun: dua kali padi dan sekali jagung atau kedelai.
Lanjut ke halaman berikutnya…