Kegiatan pembelajaran di SLB Lentera Hati Sumberagung, Pesanggaran.
Sedulur, Pesanggaran - Sekolah Luar biasa (SLB) Lentera Hati Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi mendapatkan bantuan infrastruktur pendidikan dari pengelola tambang emas Tujuh Bukit Operations PT Bumi Suksesindo (BSI/Perusahaan).
Bantuan ini merupakan realisasi program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Perusahaan. Lembaga pendidikan ini memperoleh bantuan pembangunan pagar sekolah, paving halaman dan jalan masuk menuju sekolah, serta penambahan ruang atau bangunan.
Menurut kepala pekerja Wawang Mey Lusiono, proyek di SLB Lentera Hati mulai dikerjakan pada 27 November 2023 dengan melibatkan sejumlah pekerja dari Perusahaan.
Baca Lainnya :
"Untuk bangunan pagar sekolah dan pemavingan, kelompok pekerja lain yang mengerjakan. Saya melanjutkan saja," kata Wawang kepada sedulur.co, Kamis, 4 Januari 2024.
Yang saat ini tengah dikerjakan adalah membangun ruangan untuk dapur. Ada delapan orang pekerja yang terlibat yang terdiri dari tenaga tukang dan kuli yang sebagian merupakan pekerja dari PT Bumi Suksesindo. Jika tidak ada kendala, Wawang memperkirakan proyek bisa rampung dalam waktu satu bulan.
"Sebab pembangunan pagar dan pemavingan sudah beres," katanya.
Lembaga SLB Lentera Hati adalah lembaga pendidikan yang mewadahi dan menyelenggarakan pendidikan secara khusus bagi anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus, seperti tunanetra, tunarungu dan tunawicara, tunadaksa, tunalaras, tunaganda, dan anak keterbelakangan yang lain. Menurut Kepala SLB Lentera Hati Nur Fadilah, karena peserta didiknya adalah anak-anak berkebutuhan khusus, proses pembelajarannya pun khusus.
"Di sini, peserta didiknya diajarkan muatan kurikulum yang menitikberatkan pada keterampilan kewirausahaan. Tujuannya agar di masa depan mereka bisa mandiri," kata Nur Fadillah.
Sekolah ini berdiri sejak tahun 2017 sehingga masih butuh banyak penyempurnaan fasilitas. Terlepas dari hal itu, Fadilah yakin para tenaga pendidiknya mumpuni dalam memberikan ilmu bagi anak berkebutuhan khusus.
Dia berharap keberadaan PT BSI melalui program-programnya bisa menjadi pendamping dan senantiasa memberi dukungan untuk kemajuan perkembangan SLB Lentera Hati.
Sebagai informasi, proyek pembangunan ruangan dari PT BSI saat ini sedang dalam pengerjaan dan menuju tahap penyelesaian. Rencananya, ruangan tersebut akan difungsikan sebagai dapur untuk melatih keterampilan peserta didik dalam memasak, mencuci, dan keterampilan lainnya.
Sekolah Luar Biasa Lentera Hati berdiri di atas lahan seluas 2.500 meter persegi, mewadahi pembelajaran bagi kaum disabilitas untuk jenjang pendidikan tingkat SD hingga SMA. Layanan pendidikan di Lentera Hati terbagi beberapa kelas, antara lain:
1. SLB A merupakan SLB yang khusus untuk penyandang tunanetra yang mengalami hambatan dan keterbatasan dalam indera penglihatan. Materi pelajarannya menggunakan huruf dan tulisan Braille, model benda, huruf timbul, dan rekaman suara.
2. SLB B dikhususkan untuk penyandang tunarungu yang kondisinya mengalami hambatan dan keterbatasan dalam indera pendengaran. Para murid penyandang tunarungu diajarkan tentang cara berkomunikasi dengan bahasa isyarat sekaligus membaca gerakan bibir lawan bicara.
3. SLB C diperuntukkan bagi anak penyandang gangguan intelektual atau kemampuan dalam berpikir. Institusi ini memberikan pelajaran tentang beradaptasi melalui bina diri dan sosialisasi.
4. SLB D diperuntukkan bagi anak dengan kekurangan dalam anggota tubuh atau tunadaksa. Sekolah ini dapat membantu mengembangkan potensi dalam diri sendiri agar mereka dapat hidup mandiri.
5. SLB E diperuntukkan bagi anak yang tidak mampu menyelaraskan diri dengan lingkungan sekitar atau tunalaras. Sekolah ini dapat membantu mereka dalam belajar cara mengatur dan mengelola emosi.
6. SLB G ditujukan bagi anak dengan kombinasi kelainan atau tunaganda. Sekolah ini dapat membantu menstimulasi perkembangan motorik pada pengidap guna meningkatkan kemandirian.
"Karena masih belum lama berdiri, sampai dengan tahun ini [2024] belum pernah meluluskan siswa. Mereka baru sampai di kelas dua SMA luar biasa," ujarnya. (bay)