Minggu, 08 Sep 2024
MENU
HUT Ke-79 RI

Petik Laut Lampon Berlangsung Meriah, Ada Wayangan hingga Selawatan

Sedulur, Pesanggaran - Masyarakat nelayan di pesisir Pantai Lampon, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi menggelar ritual adat sedekah laut atau petik laut, Minggu, 7 Juli 2024, bertepatan dengan 1 Sura/Muharam.

Pelaksanaan petik laut sebagai tradisi turun-temurun ini selalu diisi dengan pelarungan kepala hewan dan aneka ragam hasil bumi. Barang-barang tersebut ditempatkan di sebuah miniatur perahu. Ada ritual tersendiri sebelum miniatur perahu dilarung di laut oleh para nelayan setempat.

Menurut keterangan Ketua RW setempat, Agus Mariyono, rangkaian acara petik laut sudah dimulai sejak Sabtu, 6 Juli 20204. Sajian pertama adalah pagelaran wayang kulit semalam suntuk.

"Untuk tahun ini kami memilih lakon "Wahyu Kamulyan" dalam pagelaran wayang kulit yang diharapkan melalui lakon ini warga kampung nelayan Lampon selalu diberikan kesehatan dan dijauhkan dari bala dan mara bahaya, murah sandang pangan, dan rezeki melimpah,” kata Agus.


Baca Lainnya :

Selain wayang kulit, panitia juga menggelar selawatan, santunan anak yatim, dan berbagai hiburan lainya.

Pada saat larung sesaji yang merupakan puncak acara petik laut, panitia mengundang instansi pemerintah, seperti camat, kepolisian, polairud, dan TNI.

Perlu diketahui, petik laut dan larung sesaji yang diselenggarakan masyarakat nelayan Pantai Lampon merupakan wujud rasa syukur kepada Tuhan atas limpahan rezeki berupa panen ikan selama setahun. Harapannya, panen ikan lebih melimpah, berkah, dan selamat.

Sementara itu, Komandan Pusat Latihan Pertempuran Marinir (Puslatpurmar) 7 Lampon Letkol Mar. M. Sidik R., M.Tr. Opsla menyampaikan bahwa perayaan Petik Laut Lampon tahun ini istimewa karena berbarengan dengan HUT Ke-9 Puslatpurmar 7 Lampon.

“Upacara Petik Laut 1 Suro di Lampon merupakan tradisi budaya bangsa Indonesia yang harus didukung dan dilestarikan karena merupakan kebinekaan bangsa. Semua itu adalah kesadaran teologis masyarakat Jawa pantai selatan dan ajaran tersebut terkandung dalam agama-agama yang ada di Indonesia,” ujarnya. (gil)