Sedulur, Kabat - Di sudut Desa Labanasem, Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi, tepatnya di kediaman Ummi Rizka Hasanah, terdapat sebuah ruang kecil yang menjadi pusat kreativitas. Di ruang itulah, ia membuat aneka buket dan kado berlabel Cha_Project.id. Untuk urusan buket dan kado, Cha_Project.id kini tengah menjadi primadona masyarakat Banyuwangi, khususnya kalangan pelajar dan mahasiswa. Ummi Rizka mulai membangun proyeknya pada 2018. Ia tidak langsung menggarap suvenir waktu itu. Perempuan yang berlatar belakang sarjana pendidikan ini menjual cilok di lapak daringnya (online) di media sosial. Sampai suatu ketika, keinginannya untuk mencoba hal baru membawanya kepada seni merangkai. Dengan modal awal hanya Rp400.000, Rizka membeli bahan baku dan membuat beberapa sampel. "Saya benar-benar belajar dari nol. Semua dari media. Sebisanya saya mencari cara merangkai dari YouTube dan platform lain," kenang Ummi Rizka saat ditemui di rumahnya, Senin, 1 Desember 2025. "Setelah berhasil membuat sampel, saya posting di status WA. Niatnya hanya mencoba." Keberuntungan, atau lebih tepatnya momentum, berpihak padanya. Postingan pertama itu muncul bertepatan dengan musim wisuda IAI Ibrahimy Genteng. Wisudawan/wisudawati butuh buket untuk melengkapi perayaan sakral mereka. Alhasil, pesanan langsung membeludak. Sejak saat itu, Rizka memantapkan hatinya untuk menggeluti bisnis suvenir atau buah tangan dan turunannya meskipun ia tahu bukan hanya dia seorang pemain di bidang ini. Di tengah persaingan tersebut, Cha_Project ternyata berhasil bertahan dengan menonjolkan dua hal dalam layanannya, yaitu harga yang sangat bersahabat dan produk rangkaian yang berkualitas. Ummi Rizka juga secara spesifik menargetkan pelajar dan mahasiswa sebagai pelanggannya. "Kami ingin semua orang bisa memberikan hadiah yang berkesan tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam. Untuk single flower (satu tangkai) saja, harganya mulai dari Rp10.000 sudah dapat produk yang cantik," jelasnya. Cha_Project melayani pembuatan buket konvensional (buket wisuda, buket boneka, buket bunga, dan buket snack) dan buket inovatif (buket uang, buket foto, dan yang paling mencuri perhatian adalah buket bumbu dapur–solusi hadiah yang praktis dan unik untuk acara-acara non-wisuda). Berkat pengalamannya itu, Ummi Rizka kini sering menjadi tutor pembuatan buket. Di sisi lain, dia juga terus mengembangkan Cha_Project menjadi pusat pemesanan buah tangan. Cha_Project kini juga menerima pemesanan handbouquet mewah, seserahan pernikahan yang artistik, gift box personal, papan akrilik custom, hingga figura kenangan. Semua produk dapat dibuat sesuai permintaan spesifik pelanggan. Untuk memperluas jangkauan ke pelanggan muda yang menjadi target utamanya, promosi gencar dilakukan melalui platform digital yang sedang tren, seperti TikTok, Instagram (IG), dan Facebook. Ummi juga membuka toko online di platform besar, seperti Shopee. "Buket di Cha_Project itu sangat unik dan bagus kualitasnya. Rangkaiannya rapi dan tidak asal-asalan, padahal harganya murah sekali," puji Maftuha, salah satu pelanggan yang mengaku sudah beberapa kali pesan buket di Cha_Project. (sdl)Baca Lainnya :
