Selasa, 19 Mar 2024
MENU
Ramadan 2024

Santri Minhajussalikin Gelar Pawai Obor Mengingat Perjalanan dan Perjuangan Nabi


Sedulur, Pesanggaran - Yayasan Pondok Pesantren Minhajussalikin Kaligonggo, Ringinmulyo, Pesanggaran, Banyuwangi, memperingati malam Tahun Baru Islam 1 Muharam 1444 Hijriah dengan menggelar pawai obor, Jumat, 29 Juli 2022.

Pawai ini diikuti oleh ratusan santri Minhajussalikin yang terdiri dari santri TPQ, Madin, MI, dan TK. Pawai obor tersebut dimulai dari titik awal depan SMPN 2 Pesanggaran menuju titik akhir kompleks pondok pesantren melalui pasar Silirbaru, Sumberagung. 

Menurut ketua panitia penyelenggara kegiatan, Mufasirul Bayani, latar belakang sejarah momen Tahun Baru Hijriah ini adalah peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad dari kota Makkah menuju kota Madinah. Sebuah perjalanan yang jauh--menempuh jarak sekitar 500 kilometer--dan penuh tantangan.

Baca juga: Kirab Tumpeng Hasil Bumi, Cara PSHT Ranting Siliragung Peringati Tahun Baru Islam


Baca Lainnya :

"Untuk merefleksi peristiwa itu, kami mengajak para santri berjalan sambil membawa obor," tuturnya. 

Pemuda yang biasa disapa Irul itu menambahkan, meskipun jarak dan tempatnya tidak sama, ia berharap para santri bisa mengambil pelajaran dari peristiwa tersebut. Pelajaran tentang bahwa hal yang besar membutuhkan perjuangan yang besar pula.

Selain untuk merefleksi peristiwa hijrah, momen ini juga dijadikan siar bagi para santri. "Sudah seharusnya Tahun Baru Hijriah diisi dengan kegiatan yang bersifat positif dan tidak hanya mistis," ucapnya. 

Para santri terlihat antusias mengikuti pawai ini. Sambil berjalan, mereka membawa obor di tangannya masing-masing. Tidak hanya anak-anak, ibu-ibu wali santri juga ikut berjalan mendampingi putra-putrinya yang berjalan menempuh jarak sekitar 2 kilometer. 

Baca juga: Kandangan Gelar Bersih Desa, Harap Kesejahteraan dan Kemakmuran Masyarakat

Pawai obor ini cukup mendapat perhatian warga setempat. Terlihat saat melintas di depan rumahnya, mereka menyambut ditepi jalan sambil mengabadikan momen tersebut dengan ponsel. 

Acara ini digawangi oleh santri-santri senior dan pengurus yayasan. Beberapa komunitas juga membantu pelaksanaannya, antara lain komunitas Radio Antar-Penduduk Indonesia (RAPI) Lokal 6, Pagar Nusa, Banser, dan mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya yang sedang melakukan KKN di Desa Sumberagung. (ala)