Sedulur, Sarongan – Taman Nasional (TN) Meru Betiri mengadakan acara focus group discussion (FGD) bersama masyarakat Sarongan, Pesanggaran, Banyuwangi, Selasa, 20 April 2021.
FGD yang berlangsung mulai pukul 15.30 tersebut membahas verifikasi hasil pengumpulan data dan informasi pemanfaatan lahan di zona rehabilitasi dan zona khusus kawasan taman nasional.
Baca juga: Perbaikan Saluran Sungai di Sumberdadi untuk Mencegah Bencana
Tampak hadir dalam acara yang berlangsung di pendopo balai desa Sarongan ini, Kepala Desa Sarongan Gunoto, Kepala Balai Taman Nasional Meru Betiri Maman Surahman, Plh. Kepala Seksi SPTN Wilayah 1 Sarongan Wahyu Candra Kirana, S.Hut., Ketua BPD Sarongan Ponidi, serta para tokoh masyarakat.

Dalam musyawarah tersebut Nur Kholiq, S.Hut. sebagai tim pengumpul data dan informasi mempresentasikan data-data yang didapat setelah beberapa hari melaksanakan observasi di wilayah Sarongan. Menurutnya, ada 641 hektar area terbuka (open area) di resort Rajegwesi Desa Sarongan.
Area terbuka ini terbagi menjadi beberapa tempat, antara lain tanah Angkatan Darat (AD) seluas 210,66 hektare di kampung Yapet, permukiman Rajegwesi seluas 14,60 hektare, dan lahan babatan seluas 245,77 hektare. “Serta 170,04 Ha berupa semak belukar yang masuk di dalam kawasan Taman Nasional Meru Betiri,” kata Nur Kholiq.
Lanjut ke halaman berikutnya…