Selasa, 19 Mar 2024
MENU
Ramadan 2024

Atasi Masalah Stunting, Pengelola Tambang di Pesanggaran Bantu Makanan Tambahan


Sedulur, Pesanggaran - Pengelola tambang Tujuh Bukit Operations, PT Bumi Suksesindo (BSI), anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold, kembali menyerahkan bantuan sebagai upaya untuk menekan angka stunting dan ibu hamil kekurangan energi kronis (bumil KEK) di wilayah Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Jumat, 10 Maret 2023.

Bantuan tersebut berupa pemberian makanan tambahan (PMT). Pendistribusian bantuan melalui koordinator PMT Kecamatan Pesanggaran, Lilik Herawati Agus Mulyono, yang kemudian diteruskan ke PKK di tiap-tiap desa se-Kecamatan Pesanggaran.

Pemberian PMT merupakan program kesehatan untuk bayi dan balita agar bertumbuh dan berkembang sesuai dengan umurnya. "Ada 60 paket bantuan yang diberikan sesuai dengan jumlah sasaran, berupa susu dan makanan tambahan bagi balita dan Bumil KEK," kata Lilik Herawati.

Baca juga: Petugas Taman Nasional Meru Betiri Menangkap Pemburu Hewan Dilindungi

Bantuan ini merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan untuk wilayah Kecamatan Pesanggaran yang meliputi lima desa, yakni Pesanggaran, Sumbermulyo, Sumberagung, Kandangan, dan Sarongan.


Baca Lainnya :

Bayi yang kekurangan gizi bisa stunting, yaitu gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu yang lama. Kondisi ini bisa menyebabkan hambatan terhadap perkembangan dan pertumbuhan bayi sehingga bayi menjadi pendek. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun.

Meskipun saat ini angka stunting dan bumil KEK di wilayah Kecamatan Pesanggaran masih terbilang rendah dibandingkan dengan kecamatan lain di Kabupaten Banyuwangi, program ini tetap strategis untuk direalisasikan, kata Lilik.  

"Jika dipersentase tidak lebih dari 10 persen,” katanya.

Baca juga: Langkah Maju Perbaikan Jembatan Gantung di Kandangan

Sementara itu, menurut Ketua PKK Desa Sumberagung, Arofatul Husnah, angka stunting di Desa Sumberagung menurun sedangkan angka bumil KEK meningkat.

Dia bersyukur angka stunting di wilayahnya. Menurutnya, stunting sangat merugikan anak karena dapat menyebabkan terganggunya perkembangan otak, metabolisme, dan pertumbuhan fisik pada anak.

Jika tidak ditangani dengan baik, dampak jangka panjangnya dapat menurunkan kemampuan perkembangan kognitif anak, kekebalan tubuh lemah sehingga mudah sakit dan berisiko tinggi mengalami penyakit metabolik, seperti kegemukan, penyakit jantung, penyakit pembuluh darah, dan kesulitan belajar.

Baca juga: Polsek Pesanggaran Amankan Truk Bermuatan Kayu Jati

Bagi anak perempuan yang mengalami stunting dengan tinggi badan kurang dari 145 cm, berisiko mengalami masalah kesehatan dan perkembangan pada keturunan saat sudah dewasa.

Seorang Ibu hamil yang bertubuh pendek di bawah rata-rata akan mengalami perlambatan aliran darah ke janin serta pertumbuhan rahim dan plasenta.

Selain itu, seorang bayi yang lahir dari ibu dengan tinggi badan di bawah rata-rata berisiko mengalami komplikasi medis yang serius, pertumbuhan dan perkembangan sarafnya bisa terhambat. (bay)