Sedulur, Pesanggaran – Pembangunan jembatan di Dusun Ringinagung, Desa Pesanggaran sebentar lagi akan rampung. Artinya, impian masyarakat untuk mempunyai jalur penghubung yang melintasi Kali Jambe itu segera terwujud.
“Jembatan ini akan menjadi alternatif warga untuk memudahkan mobilisasi hasil panen,” ujar Kepala Dusun Ringinagung, Agus Romadhon, Senin, 23 November 2020.
Baca juga: Terima Bantuan Tunai, Warga Merasa Terbantu
Infrastruktur baru tersebut berukuran panjang empat meter dan luas enam meter. Warga sekitar mengenal lokasi tersebut dengan nama jembatan Pak Sampun. Sebelumnya, hanya bisa dilewati pejalan kaki.
Baca Lainnya :
Jembatan Pak Sampun hanya berupa sebatang kayu. Petani yang mempunyai sawah di seberang sungai harus memutar kurang lebih sejauh dua kilometer untuk membawa pulang hasil panennya.
Pembangunan yang berlokasi di RT 004, RW 007 ini sudah berlangsung selama 35 hari. “Tinggal meratakan tanah urug di kanan-kiri jembatan,” ujarnya.
Lanjut ke halaman berikutnya...
Akses baru ini akan menghubungkan jalan dua belas meter yang selama ini terputus. Jalan yang membelah Dusun Ringinagung ini juga langsung terhubung dengan desa tetangga: Sumberagung.
Jauh sebelumnya, masyarakat menggagas pembangunan ini. Usulan kemudian dibawa ke dalam musyawarah dusun. Akan tetapi, usulan belum disetujui karena ada pandemi.
Masyarakat tidak berhenti mencoba. Mereka lalu mengusulkan rencana proyek tersebut ke perusahaan tambang PT Bumi Suksesindo. Gayung pun bersambut. Bumi Suksesindo menyetujui usulan tersebut.
Baca juga: Wisuda Santri Tahfiz Quran Madin Baitus Syafaah
Perusahaan juga memperbantukan satu ekskavator untuk menggali tanah dan menaikkan sendimen. Tanah ini kemudian digunakan untuk menguruk bagian kanan dan kiri jembatan.
Saat ini, bambu-bambu penyangga masih tampak kokoh berdiri di bawah jembatan. Tanah urug juga belum rata. Satu dua petani terlihat mulai melewatinya dengan sepeda motor. Saat pembangunan, material proyek datang terlambat. Material baru dikirim saat musim hujan mulai tiba.
Menurut rencana, material harus dikirim sebelum musim hujan. Akibatnya, material yang seharusnya bisa diturunkan di lokasi proyek terhalang kondisi jalan. Masyarakat harus melangsir material tersebut. (ala)