Sedulur, Pesanggaran – Puluhan mahasiswa Universitas PGRI Banyuwangi (UNIBA) melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Jumat, 23 Juni 2023.
Kehadiran para mahasiswa tersebut diterima oleh Kepala Desa Sumberagung Vivin Agustin di pendopo balai desa. Dua dosen UNIBA Achmad Zayul Mustain dan Galih Farhanto turut hadir mendampingi mereka.
Ada 36 mahasiswa UNIBA yang mengikuti KKN di Desa Sumberagung selama sebulan. Mereka akan bertempat di wilayah Dusun Pancer. Sebanyak 18 orang akan berada di Pulau Merah dan 18 orang di Pantai Mustika di lingkungan kampung nelayan Pancer.
Baca juga: Biaya Pendidikan: Begini Cara Mendaftar Beasiswa BSI 2023
“Saya ucapkan selamat datang dan silakan menggali pengetahuan. Belajar yang baik, sehingga nantinya bisa menjadi orang-orang yang sukses,” kata Vivin Agustin.
Dalam sambutannya, Vivin membeberkan kondisi masyarakatnya yang berbeda-beda, salah satunya pro dan kontra terhadap perusahaan tambang. Dia meminta kepada para mahasiswa agar berkomunikasi dengan keduanya tanpa membeda-bedakan.
Apabila menemui permasalahan di lapangan, Vivin berpesan agar mereka tidak sungkan untuk berkoordinasi dengan perangkat desa. “Seperti misalnya, berkoordinasi dengan kepala dusun setempat atau ke perangkat desa yang lain. Monggo saya persilakan,” ujarnya.
Baca juga: Penting! Perusahaan Tambang di Pesanggaran Buka 60 Beasiswa untuk Warga Banyuwangi
Sementara itu, salah seorang dosen pendamping, Achmad Zayul Mustain, berpesan kepada para mahasiswa agar memanfaatkan waktu selama KKN dengan sebaik-baiknya. Kesempatan KKN tidak akan terjadi lagi ketika melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Selama ini, para mahasiswa banyak belajar teori di kampus. Kegiatan KKN merupakan kesempatan untuk mempraktekkan pengetahuan yang sudah mereka pelajari tersebut.
Di atas itu semua, dia meminta agar mereka menjaga etika, menjalin hubungan baik dengan masyarakat, dan dapat menata berbagai perbedaan, sehingga tidak menimbulkan konflik.
“Terkadang pikiran yang menurut kita baik, belum tentu dapat diterima orang lain. Mohon bimbingan dan arahannya,” ujarnya. (bay)