Sabtu, 27 Jul 2024
MENU
Waisak 2024

Masyarakat Lampon Gelar Petik Laut di Awal Tahun Baru Hijriah

Sedulur, Pesanggaran - Masyarakat nelayan Pantai Lampon Desa/Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi menyelenggarakan acara tradisi petik laut sekaligus untuk merayakan Tahun Baru Islam 1445 Hijriah, Rabu, 19 Juli 2023.

Serangkaian acara mengawali kegiatan ini, seperti pembacaan ayat suci Al-Qur'an, santunan anak yatim, sambutan-sambutan, dan ritual larung sesaji. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menghadiri acara sakral ini bersama  Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol. Dedy Foury Millewa.

Tokoh masyarakat setempat H. Suharsono mengatakan, petik laut merupakan tradisi turun-temurun warisan nenek moyang yang dilaksanakan untuk memohon keselamatan dan kesejahteraan masyarakat. 

"Petik laut kali ini merupakan swadaya dari para nelayan," kata Suharsono.


Baca Lainnya :

Ia menambahkan, saat ini sedang terjadi musim angin yang menyebabkan gelombang air laut tinggi. Akibat ombak besar, puluhan perahu nelayan tenggelam belum lama ini meskipun tidak menimbulkan korban jiwa.

Area yang sering terjadi kecelakaan adalah pintu pelawangan (jalur keluar dari muara ke laut lepas). "Di lokasi tersebut ombaknya besar dan banyak batu karang," ucapnya.

Bupati Ipuk datang ke lokasi ritual menaiki kereta kuda. Pejabat Forum Pimpinan Kecamatan Pesanggaran dan Kabupaten Banyuwangi mendampingi orang nomor satu Banyuwangi tersebut.

Dalam ritual larung sesaji, Bupati Banyuwangi berkesempatan untuk menyematkan cincin dan pancing emas ke sesaji yang akan dilarung.  

Dalam sambutannya, Ipuk menyampaikan peran strategis nelayan. Ada 27 ribu masyarakat Banyuwangi yang berprofesi sebagai nelayan. Sektor perikanan menurutnya merupakan satu kesatuan yang kongkrit dalam kehidupan bermasyarakat di samping sektor pertanian.

Petik laut merupakan bagian dari kehidupan nelayan dan merupakan kearifan lokal yang telah menjadi tradisi masyarakat. Menurut Ipuk, hal tersebut patut untuk dipertahankan agar menjadi suatu kebanggaan.

"Beragam cara dalam tradisi budaya memohon kepada Tuhan, yang pada intinya sama, yaitu istighotsah, tumpengan, atau yang lainnya," kata Ipuk Festiandani.

Mengenai muara di Lampon, Ipuk mengatakan telah berkoordinasi dengan instansi di jajaran pemerintah Provinsi Jawa Timur dan sudah ditinjau. Dia berharap ada penyelesaian yang baik untuk masalah tersebut. 

Sementara itu, Suharsono juga menyampaikan harapan masyarakat Lampon kepada Bupati Banyuwangi yang menghendaki perbaikan jalan menuju Pantai Lampon.

Selain seremoni dan ritual, panitia petik laut juga menggelar beberapa acara hiburan, seperti jaranan buto Tresno Bondet Jati Budoyo asal Dusun Kebonrejo, Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo dan pagelaran wayang kulit yang melakonkan cerita Arjuna Sosro Bahu yang dimainkan oleh Ki Dalang Edi Siswanto dari Jember.

Bukan hanya itu, malam harinya, masyarakat juga dihibur dengan pertunjukan kesenian janger Sastra Dewa. Keesokan harinya, sebagai acara penutup, ada pertunjukan Manto's Musik yang menampilkan sederetan artis Banyuwangi, seperti Della Monica, Denik Armila, Wendi Fernanda, Lita Safira, Lili Amora, dan Nikmah Nirwana. (bay)