Sedulur, Pesanggaran - Memiliki kulit sehat dan cerah menjadi keinginan banyak orang terutama kaum hawa. Banyak cara mereka lakukan demi mendapatkan kulit tubuh yang putih, cerah, halus, dan kencang, seperti menggunakan produk kecantikan, scrub kulit, body lotion, hingga melakukan perawatan ke klinik kecantikan atau mengonsumsi minuman kolagen (collagen).
Seorang mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, Azriza Aisya Azzahra, mengatakan, produk kecantikan minuman collagen saat ini menarik perhatian konsumen dan ramai di media sosial. Produk minuman ini menurutnya banyak mengandung suplemen yang dapat membuat kulit lebih cerah, lembut, dan tidak mudah kendur.
"Tidak sedikit kaum perempuan bahkan laki-laki yang mengonsumsinya untuk perawatan kulit," kata perempuan asal Pesanggaran, Banyuwangi tersebut.
Collagen merupakan protein struktural terpenting dalam jaringan tubuh yang diproduksi secara alami dan berperan penting dalam menjaga kesehatan. Tidak hanya kulit tapi juga gigi, otak, rambut, kuku, tendon, tulang rawan, dan tulang.
Baca Lainnya :
Produk ini berfungsi mampu meregenerasi kulit, memperkuat struktur pembuluh darah, menjaga dan meningkatkan elastisitas, menjamin hidrasi, dan meningkatkan aliran darah dari jantung ke seluruh tubuh.
Fungsi lainnya membantu proses penyembuhan luka dengan cara menarik sel kulit baru ke area kulit yang rusak. Dengan cara ini, jaringan kulit baru akan lebih cepat pulih dan menjadi lebih kuat.
Collagen juga dapat membantu membentuk jaringan di beberapa bagian tubuh, seperti ligamen, tendon, dan otot yang cedera. Sebagai antioksidan collagen mampu memperlambat proses pembentukan rambut uban sebab munculnya uban menurutnya tidak hanya dipicu oleh aksi radikal bebas, melainkan juga karena faktor genetik.
Manfaat lainnya, collagen juga dapat meningkatkan massa otot sebab collagen komponen utama dalam perkembangan jaringan otot. Peningkatan asupan collagen secara umum dapat mengurangi gejala osteoartritis (radang sendi kronis) dan nyeri sendi.
Meskipun manfaat collagen sudah cukup banyak, hingga kini para ahli masih terus melakukan penelitian untuk mendapatkan bukti yang tepat dan akurat.
Untuk meningkatkan jumlah collagen dalam tubuh dapat dilakukan dengan banyak mengonsumsi makanan, seperti putih telur, buah jeruk, dan sayuran berdaun hijau.
Namun untuk diingat, mengonsumsi suplemen dan minuman collagen secara berlebihan dapat menimbulkan efek samping bagi tubuh, seperti mengubah keseimbangan bakteri di mulut karena tumbuhnya bakteri pada mulut dapat menyebabkan bau mulut.
Sebagai informasi, beberapa jenis collagen terbuat dari sisik dan kulit ikan. Collagen dari jenis ini seringkali menimbulkan reaksi alergi, terutama bagi orang yang sensitif terhadap makanan laut. Reaksi alergi yang ditimbulkan antara lain batuk (mengi), kulit gatal, sesak napas, sakit kepala, dan pingsan.
Untuk produk suplemen, kandungannya diperkaya biotin yang manfaatnya memaksimalkan kesehatan bagi tubuh. Namun, jika dikonsumsi berlebihan, senyawa biotin berisiko menimbulkan masalah pada pencernaan, seperti kembung, kram perut, diare, dan sembelit.
Meskipun demikian, kelebihan collagen juga memiliki efek samping, yaitu bisa menyebabkan insomnia atau gangguan tidur dan hiperkalsemia atau suatu kondisi di mana kadar kalsium dalam darah terlalu tinggi melebihi batas normal.
Secara umum gejalanya, antara lain kesulitan buang air besar (sembelit), kelelahan, nyeri tulang, mual, dan muntah serta irama jantung tidak teratur (aritmia).
"Kondisi ini disebabkan karena konsumsi suplemen hewani collagen yang berlebihan," ujarnya.
Lebih berbahaya lagi, konsumsi minuman collagen yang berlebihan dapat menyebabkan batu ginjal karena mengandung asam amino hidroksiprolin yang dapat meningkatkan kadar oksalat dalam tubuh.
Produksi collagen dalam tubuh akan mengalami penurunan seiring bertambahnya usia sehingga dapat mengakibatkan penuaan dini karena kulit akan menjadi kering dan keriput serta bisa membuat rambut rontok. Faktor penyebabnya bisa juga karena sinar matahari, kebiasaan merokok, dan kurangnya istirahat.
Untuk meningkatkan produksi collagen dalam tubuh, Azriza menganjurkan untuk memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung vitamin A, B, dan C, seperti jeruk, tomat, wortel, dan sayuran hijau. Juga dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan dengan kandungan asam amino tinggi dan protein.
"Konsumsi makanan ini, seperti ikan, daging, susu, telur, dan makanan laut," katanya.
Lebih jauh lagi, collagen juga dapat meningkatkan massa otot sebab merupakan salah satu komponen utama dalam perkembangan jaringan otot. Peningkatan asupan collagen konon juga dapat mengurangi gejala osteoartritis (radang sendi kronis) dan nyeri sendi. Namun, menurut Azriza, mengenai hal ini masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan bukti yang lebih akurat.
Fungsi collagen juga bisa membantu proses penyembuhan luka dengan cara menarik sel kulit baru ke area kulit yang rusak. Dengan cara ini, jaringan kulit baru akan lebih cepat pulih dan menjadi lebih kuat. Collagen juga membantu membentuk jaringan di beberapa bagian tubuh lainnya, seperti ligamen, tendon, dan otot yang cedera. (bay)