Kamis, 21 Nov 2024
MENU
HUT Ke-79 RI

Ramai Penjual Kembang ketika Ramadan Menjelang

Sedulur, Sumberagung - Puluhan penjual kembang untuk menyekar berjajar di pinggir jalan pasar Silirbaru, Sumberagung, Pesanggaran, Banyuwangi, Senin, 12 April 2021. Mereka tampak sibuk melayani para pembeli yang merupakan para peziarah. 

Sudah menjadi tradisi, kebanyakan masyarakat menziarahi makam sanak keluarganya menjelang Ramadan. Hal ini menjadi berkah tersendiri bagi para penjual kembang yang sebagiannya musiman.

Baca juga: PCNU Banyuwangi Beri Beasiswa Kuliah di Perguruan Tinggi

Tidak hanya di area pasar, pada waktu yang sama, penjual bunga juga menjamur di area pemakaman Kota Raga Suci di Desa Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi.


Baca Lainnya :

Seorang peziarah berdoa di makam keluarganya di pemakaman Kota Raga Suci Sumbermulyo, Pesanggaran, Banyuwangi, Senin, 12 April 2021.

Tangan-tangan mereka dengan cekatan membungkus kembang dengan daun pisang dan kertas koran. Pembeli yang sudah menerima kembang bergegas masuk ke area pekuburan.

Salamah, salah seorang penjual kembang mengaku berjualan sejak pukul 15.00 waktu setempat. Wanita 50 tahun ini baru berhenti berjualan ketika azan magrib berkumandang. Bersamaan dengan itu, para peziarah pun sudah mulai sepi.

Lanjut ke halaman berikutnya...

Hampir setiap tahun Salamah menjual bunga setaman di tempat ini, bersama para penjual bunga lainnya. Dia menjual berbagai jenis bunga, seperti mawar, melati, kantil, dan kenanga. "Buat nambah penghasilan," katanya.

Menurutnya, harga sebungkus bunga yang ia jual tidak mahal: antara Rp2.000-Rp3.000. Tergantung jenis dan banyaknya bunga.

Baca juga: Hadapi Pandemi, Gus Makki: Warga NU Harus Saling Membantu

Sementara itu, Venny, salah seorang peziarah mengatakan kalau dirinya berziarah kubur setiap awal puasa Ramadan dan menjelang datangnya Idul Fitri. Dalam kesempatan itu, dia biasa membacakan doa dan ayat-ayat suci Al-Qur'an.

"Semoga membawa ketenangan bagi almarhum di alam barzakh, dilapangkan kuburnya, diterima amal ibadahnya ketika masih hidup, dan diampuni dosa-dosanya. Amin," kata Venny yang saat itu menziarahi makam ayah, kakek, dan neneknya.

Bukan hanya Venny, menurut juru kunci makam Kota Raga Suci, Rusik, peziarah sudah ada yang datang pada siang hari. Namun, puncaknya adalah pada waktu sore, mulai pukul 15.00 sampai matahari terbenam di ufuk barat.

Lanjut ke halaman berikutnya...

Sayup-sayup lantunan ayat suci Al-Qur'an terdengar dari area pemakaman. Suara lirih doa dipanjatkan di antara wewangian kembang dan kepulan asap dupa dan kemenyan.

Tata cara ziarah kubur berbeda-beda. Menurut Mbah Rusik, para peziarah yang lupa lokasi pemakaman anggota keluarganya atau kerabatnya akan membaca doa dan menabur bunga di depan pintu masuk pemakaman.

Pada saat seperti ini, juru kunci biasanya akan berada di sekitar lokasi pekuburan, sebab tidak sedikit peziarah yang membutuhkan informasi darinya. Menurutnya, banyak makam yang sudah lama yang ditempati untuk mengubur orang lain. (bay)