Sabtu, 28 Des 2024
MENU
HUT Ke-79 RI

Setelah Angin Kencang, Operator Tambang Tujuh Bukit Turunkan Tim Tanggap Darurat di Area Wisata

Sedulur, Pesanggaran - Operator Pertambangan Emas Tujuh Bukit PT Bumi Suksesindo (BSI) menurunkan tim tanggap darurat penanganan akibat hujan deras disertai angin kencang yang terjadi di wilayah Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, 23 Desember 2024.

Sasaran tim tersebut adalah destinasi wisata yang ada di wilayah Desa Sumberagung. Manajer Asset Protection PT BSI Henri Tri Anggoro mengatakan, tim tersebut bertugas untuk mengetahui dampak lebih jauh akibat hujan deras disertai angin kencang tersebut.

"Ini sebagai wujud kepedulian perusahaan (PT BSI) kepada masyarakat sekitar," kata Henri. 


Baca Lainnya :

Dalam kegiatan tersebut, anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk ini menerjunkan sebuah unit dump truck beserta sejumlah porter (pekerja) untuk membantu mengangkut sampah kayu tumbang di lokasi wisata Pantai Pulau Merah, Pantai Mustika, Pantai Cemara, dan Pantai Gumuk Kancil.

Di Pulau Merah, beberapa pohon tumbang diterjang angin. Warga bisa menyingkirkan bagian-bagian kayu yang berukuran kecil. Namun, mereka mengaku tidak bisa memindahkan batang kayu yang berukuran besar.

"Kayunya melintang jalan dan cukup tinggi. Sementara tidak ada yang berani menebang sebab jika dipaksakan bisa menghantam pagar Pura Tawang Alun dan pagar area wisata," terang Suroto, anggota Pokmas Wisata Pulau Merah.

Sementara itu, anggota tim PT BSI, Anang Supriyadi, menilai dan mencatat kerusakan di setiap lokasi wisata. Dalam catatannya, kerusakan besar terjadi di Pantai Mustika.

Di destinasi wisata yang berada di Pancer ini, selain kayu tumbang, ada 10 toko yang atapnya porak-poranda. Tiap-tiap toko diperkirakan membutuhkan atap gelombang berongga sebanyak 4 lembar dengan panjang 4 meter sehingga kebutuhan seluruhnya sebanyak 40 lembar.

Tidak hanya itu, terdapat tiga warung milik warga dan sebuah toilet beratap asbes yang juga rusak. Perkiraan kebutuhan asbes untuk perbaikan sebanyak 38 lembar asbes dengan ukuran 240 cm. Bukan hanya atap, perbaikan ini juga membutuhkan kayu sekitar 100 kubik.

Tidak jauh dari Pantai Mustika, di destinasi wisata Cemara Conservation Beach atau biasa disebut Pantai Cemara, atap sebuah gazebo rusak sehingga membutuhkan sekitar 200 genting untuk menggantinya.

Selain itu, sebuah menara pos pantau dan warung milik warga yang beratapkan asbes juga rusak. Dua bangunan tersebut membutuhkan sekitar 9 lembar asbes dan 5 kubik kayu untuk perbaikan.

Terpisah namun masih dalam satu kawasan pesisir Sumberagung. Dampak buruk juga menimpa Pantai Gumuk Kancil akibat hujan dan angin kencang tersebut.

Di pantai yang terletak di barat Pantai Pulau Merah ini terdapat tiga warung yang rusak ringan dan membutuhkan sekitar 27 asbes untuk memperbaikinya. Warung yang rusak berat adalah milik Suyono. Warung tersebut ambruk dan membutuhkan sekitar 15 asbes. Selain itu, ada gazebo yang rusak dan membutuhkan 10 asbes dan 5 bubung (wuwungan) untuk memperbaikinya. (bay)