PUPUK organik merupakan elemen penting untuk mewujudkan pertanian organik. Sofyan Tusiono, warga Sarongan, Pesanggaran yang saat ini tinggal di Bali, adalah salah satu pelaku pertanian organik. Dia berhasil membuat pupuk organik cair dengan memanfaatkan kotoran hewan ternak serta bonggol pisang.
Berdasarkan pengalamannya, pupuk buatannya bisa diaplikasikan pada berbagai tanaman, seperti padi, sayur, dan buah-buahan. Dan, terbukti, mampu meningkatkan produksi tanaman.
Baca juga: Tangan-tangan Terampil Hasilkan Tas Belanja yang Kuat
“Dari sebelumnya hanya menghasilkan 5-6 ton per hektare untuk padi, dengan pupuk organik ini bisa meningkat sampai tujuh ton. Ada juga yang lebih,” kata Sofyan saat pulang ke kampungnya di Rajegwesi. “Saya ingin menguji coba di sini [Rajegwesi].”

Sofyan mengaku bahwa pupuk buatannya sama sekali tidak menggunakan bahan-bahan kimia. Cara pembuatannya cukup mudah, yaitu bahan-bahan mulai dari kotoran ternak, bonggol pisang, karbon, dan bekatul. Bahan-bahan tersebut diproses dengan cara tertentu dengan bantuan bakteri.
Jenis bakterinya macam-macam. “Ada 16 jenis bakteri. Pemrosesan [butuh waktu] selama 35 hari melalui sistem fermentasi,” katanya.
Lanjut ke halaman berikutnya…