Selasa, 01 Jul 2025
MENU

Dinas PU Tinjau Akses Evakuasi Tsunami di Pancer, Susun Desain Jembatan

Sedulur, Sumberagung - Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Banyuwangi menerjunkan beberapa stafnya untuk meninjau akses evakuasi tsunami di wilayah Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Selasa, 9 Maret 2021.

Menurut Lukman Arifudin, staf dari Dinas PU Banyuwangi, dia dengan dua orang staf lainnya mendapat perintah untuk menyiapkan gambar atau desain jembatan. Jembatan ini nantinya akan menghubungkan perkampungan dengan lokasi evakuasi di gumuk Sainem.

Baca juga: Kepala BMKG Berkunjung ke Pancer, Berjalan Kaki ke Tempat Evakuasi

Tujuan kedatangan mereka ke Pancer adalah untuk melihat langsung keadaan lokasi sebagai bahan untuk membuat desain jembatan untuk akses evakuasi. Rencananya, panjang jembatan tersebut adalah 150 meter dengan lebar maksimalnya 4,5 meter. Untuk tinggi jembatan, sementara belum bisa ditentukan, akan menyesuaikan dengan kondisi di lokasi. 


Baca Lainnya :

akses evakuasi gumuk sainem 2
Gumuk Sainem Pancer, Sumberagung, Pesanggaran.

Sesampainya di jalan menuju gumuk Sainem, tim Dinas PU pun mengukur tempat tersebut. "Yang jelas kita akan siapkan gambar sesuai dengan keadaan di lapangan,” kata Lukman.

Kepala Desa Sumberagung, Vivin Agustin, mengaku senang karena jembatan menuju gumuk Sainem hampir terwujud. Menurutnya, masyarakat sangat membutuhkan jembatan ini untuk bisa sampai ke tempat evakuasi apabila terjadi tsunami.

Lanjut ke halaman berikutnya...

Sebelumnya, masih menurut Vivin, rencana lebar jembatan hanya tiga meter. Dia lega karena ternyata rencana berubah menjadi 4,5 meter.

"Pancer itu penduduknya banyak. Kalau jembatannya sempit, nanti uyel-uyelan [berdesak-desakan] saling berebut jalan,” kata Vivin saat mendampingi tim Dinas PU di Pancer.

Baca juga: Protes Keputusan Soal Pencurian Mesin Perahu, Warga Pancer Luruk Kantor Desa

Sementara itu, Kepala Dusun Pancer, Fitriyati, yakin masyarakat akan menerima dengan baik pembangunan jembatan tersebut. "Baiknya, jembatan yang dibangun lebih dari satu. Tapi mudah-mudahan bisa menjadi program selanjutnya,” katanya.

Usulan pembangunan jembatan ini sebenarnya sudah lama. Menurut Fitri, jauh sebelum dia menjabat kepala dusun pada 2018, usulan tersebut sudah ada. 

"Dengan terealisasinya pembangunan jembatan, mudah-mudahan bisa menjawab kekhawatiran warga masyarakat," katanya memungkasi.

Lanjut ke halaman berikutnya...

Gumuk Sainem yang terletak di belakang perkampungan merupakan lokasi yang diplot menjadi tempat evakuasi bencana. Saat ini, antara perkampungan dengan gumuk tersebut terdapat sebuah sungai muara dengan lebar 100 meter lebih.

Jalur evakuasi menuju gumuk Sainem adalah jalur masjid At Taqwa Pancer ke utara. Ini merupakan jalur terdekat menuju tempat evakuasi. Satu-satunya akses yang telah ada saat ini melewati Babatan. Bagi warga yang tinggal di daerah Pancer tengah, jalur Babatan terlalu jauh. (bay)