Minggu, 06 Okt 2024
MENU
HUT Ke-79 RI

Hari Pangan Sedunia, Pesanggaran Aman

Sedulur, Pesanggaran - Dalam beberapa tahun terakhir, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi banyak menghasilkan panen holtikultura, khususnya buah naga dan jeruk. Tidak hanya di persawahan, masyarakat juga menanamnya di pekarangan rumah.

Berdasarkan data dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Pesanggaran, luas lahan irigasi di Kecamatan Pesanggaran sekitar 2.300 hektare. Hampir 1.500 hektare lahan tersebut ditanami holtikultura, sedangkan sisanya berupa tanaman pangan: padi.

Baca juga: RPK Sumberagung Salurkan BPNT Minggu Ini

Lantas, apakah kondisi tersebut mempengaruhi ketahanan pangan di Kecamatan Pesanggaran?


Baca Lainnya :

Salah satu kebun buah naga milik warga Pesanggaran.

Menurut Penyuluh Pertanian Lapang (PPL) Desa Sumberagung, Muhamad Lukman, Dinas Pertanian Banyuwangi telah menetapkan Kecamatan Pesanggaran sebagai lahan pengembangan holtikultura. "Jadi, meskipun lahan tanaman holtikultura lebih luas dari tanaman pangan, tidak menjadi masalah," tuturnya.

Kalau dilihat dari luas lahan tanaman pangan dibandingkan jumlah penduduk, imbuhnya, ketersediaan pangan di Kecamatan Pesanggaran masih tergolong aman. Ditambah lagi, lahan tanaman pangan di Desa Sarongan dan Kandangan masih luas. Bahkan, yang terluas dibanding desa-desa lain di Pesanggaran.

"Kalau ditambah lahan di bawah naungan LMDH [Lembaga Masyarakat Desa Hutan--hampir 1.000 hektare], stok pangan di Kecamatan Pesanggaran masih aman," katanya.

Lanjut ke halaman berikutnya...

Sementara itu, para petani di Pesanggaran telah memiliki cara tertentu untuk memastikan persediaan pangannya aman, seperti diungkap oleh Nur Yasin. Menurutnya, para petani di daerahnya, Dusun Ringinmulyo, Desa Pesanggaran, menanam padi di parit, di sela-sela tanaman buah naga atau jeruk mereka. "Buat persediaan makan," katanya.

Lebih jauh Yasin mengatakan bahwa menanam buah naga atau jeruk lebih menguntungkan. "Mahalnya harga pupuk menjadi salah satu kendala para petani padi, karena biaya menjadi mahal dan keuntungannya pun tipis," katanya, "sehingga banyak yang berpindah menjadi petani buah naga atau jeruk.” 

Baca juga: Jenazah Korban Tenggelam Muara Mbaduk Ditemukan

Ketika ditanya mengenai Hari Pangan Sedunia yang jatuh setiap tanggal 16 Oktober, pihak BPP mengatakan bahwa tidak ada acara khusus untuk memperingatinya. Alasannya, selain karena sedang  dalam masa pandemi, juga tidak ada himbauan dari Dinas Pertanian Banyuwangi. “Kita yang ada di BPP cuma pelaksana dari Dinas Pertanian,” tuturnya.

Hari Pangan Sedunia diinisiasi oleh Menteri Pertanian dan Pangan Hongaria, Dr. Pal Romany. Dia berperan penting dalam Konferensi Umum ke-20 Food and Agriculture Organization (FAO) pada bulan November 1979. Romany mengusulkan ide perayaan Hari Pangan Sedunia.

Baca juga: Tim SAR Berupaya Temukan Korban Hilang Muara Mbaduk

Pada peringatan tahun 2020 ini, Hari Pangan Sedunia bertema “Grow, Nourish, Sustain, Together”. Tema ini menitikberatkan bagi negara-negara di seluruh dunia untuk menyediakan pangan dalam negerinya masing-masing. (ala)