Minggu, 08 Sep 2024
MENU
HUT Ke-79 RI

Latihan Persamaan 2 PSHT Siliragung dan Pesanggaran

Sedulur, Siliragung - Ratusan siswa Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) gabungan dari Kecamatan Siliragung dan Pesanggaran mengikuti latihan persamaan 2 di lapangan Rowo Cangkring, Dusun Sidorukun, Desa Buluagung, Kecamatan Siliragung, Minggu, 11 Juni 2023.

Menurut salah satu panitia, Dimas, ada 427 siswa yang mengikuti latihan persamaan ini. Dalam latihan ini, para siswa dihadapkan dengan materi untuk menyamakan gerakan antara satu sama lain meliputi, gerakan senam, jurus, toya, cripen, dan belati.

Setelah ini, siswa PSHT masih harus mengikuti latihan persamaan 3 kemudian pendadaran sebagai latihan persiapan menjadi calon warga PSHT. Banyak hal yang harus dipersiapkan oleh siswa sebelum pengesahan sebagai warga PSHT, seperti ayam jago untuk kebutuhan ritual pengesahan, sirih temu rose (bukunya bertemu), pisang raja, dan uang koin sebagai simbol penebusan jurus yang sudah mereka kuasai.

Semua ubo rampe (perlengkapan) di atas memiliki filosofi masing-masing. Setelahnya, para siswa akan mengikuti kegiatan pendadaran yang merupakan latihan terakhir persiapan menjadi calon warga.


Baca Lainnya :

Setelah melalui semua itu, seorang siswa baru bisa disebut sebagai warga PSHT setelah melewati tradisi pengeceran. Tradisi ini dilakukan oleh warga PSHT tingkat dua atau pendekar tingkat dua.

Dalam ajarannya, PSHT mengajarkan kepada anggotanya untuk berbudi pekerti luhur, menuntun manusia menuju kesempurnaan, mengetahui benar dan salah. Ada empat ajaran dasar dalam SH Terate, yakni persaudaraan, olahraga, bela diri, kesenian, kerohanian, dan ke-SH-an.

Warga PSHT sangat menjunjung tinggi ajaran persaudaraan. Persaudaraan dalam PSHT mewujud dalam tradisi salaman, anjangsana, dan sambung. Mereka yang sudah disahkan sebagai warga PSHT akan memiliki ikatan batin yang kuat antara satu dan lainnya. 

Tradisi sambung atau laga tidak sekadar bertujuan untuk adu teknik dalam gerakan bela diri atau mencari yang lebih hebat. Akan tetapi, lebih kepada untuk mempererat tali persaudaraan.

"Jika saudara tersakiti, kita harus bisa merasakan sakitnya," kata Dimas. 

Kegiatan latihan bersama dari awal hingga akhir berjalan dengan lancar. Kegiatan kemudian ditutup dengan tradisi salaman antarwarga dengan siswa PSHT.

"Siswa PSHT adalah calon warga yang akan menjadi saudara kita nantinya," ujarnya. (bay)