Menurut Alex, dia membuat mangkuk dari kayu mengikuti saran temannya dari Rogojampi. Saat berkunjung ke Sarongan, teman Alex melihat limbah kayu menumpuk di dekat sebuah mebel yang tidak jauh dari rumah Alex.
PAGI itu cuaca sedang cerah. Tiga pemuda sedang mengais limbah kayu di sebuah mebel di Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi. Mereka mengumpulkan potongan-potongan kayu yang teronggok begitu saja.
Potongan-potongan kayu berukuran minimal 30 sentimeter mereka ambil. Kalau ada yang lebih besar, keberuntungan untuk mereka. Mereka memasukkan limbah kayu tersebut ke dalam karung.
Cukup banyak limbah kayu yang mereka peroleh hari itu. Dengan mengesampingkan letih, mereka usung limbah ke rumah Alex Prasetyo, salah seorang pemuda.
Baca juga: Batik Kinnara-Kinnari, Buah Karya Warga Sumberagung
Di rumahnya, Alex memilah kayu-kayu limbah kemudian memotongnya membentuk persegi. Dua orang temannya, Saprudin dan Prasetio, masih membantu. Mereka menyerut potongan-potongan kayu sampai rata.

Lalu, Alex menggambar pola berbentuk kotak dan lonjong di atas kayu-kayu tersebut. Sudut-sudutnya melengkung. Ukurannya 20 sentimeter dan 30 sentimeter.
Setelah selesai menggambar pola, Alex dan dua temannya mengeruk papan kayu dengan sebuah alat menyerupai gerinda. Mereka membuat cekungan mengikuti gambar pola.
Lanjut ke halaman berikutnya…