Saat ini, Batik Kinnara-Kinnari terus mengepakkan sayap usaha yang dijalankannya dengan membuka cabang di Provinsi Jawa Tengah, tepatnya di Dusun Krecek, Desa Getas, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung.
KINNARA-KINNARI adalah nama rumah produksi batik di Dusun Rejoagung, RT 04, RW 02, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi. Mungkin nama tersebut masih asing bagi para pembaca sedulur.co karena produksi batik tersebut belum terlalu lama.
Berdirinya batik ini berawal dari sekelompok wanita theravada panca vihara (lima vihara) yang mendapatkan pelatihan membatik dari pembatik Srikandi asal Dusun Karanganyar, Desa Karangbendo, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi Banyuwangi pada Agustus tahun lalu.
Pelatihan waktu itu berlangsung di Vihara Dhamma Kerti Dusun Rejoagung, Desa Sumberagung dan difasilitasi oleh Sekolah TinggiAgama Buddha (STAB) Nalanda Jakarta Timur melalui program PAR dari Dirjen Bimas Buddha Kementerian Agama.
Baca juga: Hobi Pelihara Ikan Untung pun Didapatkan
Dian Tika Sujata, ketua dari program studi tersebut, mengaku beruntung berkesempatan menjadi petugas lapangan dalam penelitian PAR–salah satunya berkaitan dengan pengembangan usaha batik. Ia berharap pelatihan tersebut bisa bermanfaat bagi masyarakat, khususnya mereka yang terlibat dalam pelatihan.

Dalam perkembangannya, perlahan tapi pasti, lima orang warga setempat menjadi pembatik dan menjalankan usaha bersamanya yang diberi nama “Batik Kinnara-Kinnari”. Indah Yuswanigtyas, 43 tahun, dibantu empat orang temannya, Katiyem, Winarti, Painem, dan Traminingsih adalah orang-orang yang mengelola usaha tersebut.
Tempat produksi batik ini berada di Dusun Rejoagung RT 04, RW 02, Desa Sumberagung dengan menyewa rumah milik Eko, warga setempat. “Usaha ini tidak terlepas dari peran Dian Tika Sujata sebagai ketuanya,” kata Indah.
Lanjut ke halaman berikutnya…