Sarongan – Model pembelajaran di sekolah berubah drastis sejak pandemi Covid-19 melanda. Pemerintah melarang semua sekolah dari jenjang TK sampai perguruan tinggi mengadakan model pembelajaran tatap muka di kelas.
Murid atau mahasiswa tidak lagi datang ke sekolah atau kampus untuk mengikuti pelajaran tatap muka dengan guru atau dosen. Sebagai gantinya, kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara daring (dalam jaringan) atau online.
Bagi guru dan sekolah yang ada di kota dengan fasilitas yang memadai, melaksanakan model pembelajaran daring mungkin lebih mudah. Sayangnya, masih banyak daerah yang kesulitan menyelenggarakan pembelajaran daring ini, salah satunya di Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi.
Permasalahan ini sempat menjadi pemikiran Siti Badriah, 43 tahun, guru kelas 2 SDN 3 Sarongan. Menurutnya, keadaan ini akan merugikan anak-anak didiknya karena mereka tidak bisa mengikuti pelajaran sebagaimana mestinya.

“Peserta didik banyak yang belum mempunyai smart phone dan masih banyak yang terkendala jaringan internet,” katanya.
Lanjut ke halaman berikutnya…
[…] Baca juga: Model Pembelajaran Guling, Pilihan di Tengah Pandemi […]