Sedulur, Pesanggaran - Ratusan anggota perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Ranting Pesanggaran, Cabang Banyuwangi menggelar doa bersama untuk memohon perlindungan dan keselamatan dari bencana. Kegiatan doa ini berlangsung di area wisata Pantai Pulau Merah, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Selasa, 6 Desember 2022.
Sebagaimana diketahui, banyak peristiwa bencana yang terjadi akhir-akhir ini, seperti banjir, tanah longsor, gempa, dan gunung meletus. Peristiwa tersebut mengakibatkan banyak kerugian, baik material maupun nonmaterial, bahkan sampai ada korban jiwa.
"Semoga kita semua dijauhkan dari musibah. Dan saudara-saudara kita yang mengalami peristiwa bencana diberikan keselamatan dan ketabahan," kata ketua panitia penyelenggara kegiatan doa bersama, Suparno.
Baca juga: Pembuatan Jembatan Darurat di Kandangan Telah Selesai
Baca Lainnya :
Kegiatan doa bersama dilaksanakan selepas isya, sekitar pukul 19.00 WIB. Para anggota SH Terate ini mengawalinya dengan mengumandangkan lagu Indonesia Raya kemudian Mars PSHT. Selain itu, juga ada sambutan-sambutan dan lantunan selawat sebagai pengantar sebelum doa.
Ketua Cabang PSHT Banyuwangi, Lilik Sukariyadi, terlihat membaur di tengah-tengah peserta doa bersama dan para dewan pengurus warga tingkat dua se-Kabupaten Banyuwangi. Di jajaran pemerintahan, Forpimka Pesanggaran dan Kepala Desa Sumberagung, Vivin Agustin, juga terlihat menghadiri acara tersebut.
Dalam sambutannya, Vivin berpesan agar anggota PSHT Kecamatan Pesanggaran, khususnya yang berasal dari Desa Sumberagung, untuk senantiasa turut serta menjaga wilayah tetap kondusif.
Baca juga: Anggota Kodim Banyuwangi Bangun Jembatan di Bekas Banjir Kandangan
"Mari kita jaga bersama agar kondisi senantiasa ANYES ( Aman, Nyaman, Tenteram, dan Sejahtera). Mudah-mudahan doa yang akan kita panjatkan bersama dikabulkan oleh Tuhan," katanya.
Sementara itu, Camat Pesanggaran, Drs. R. Agus Mulyono, M.Si., juga menyampaikan hal yang senada. Ia mengaku bangga bisa hadir di tengah-tengah kegiatan doa bersama yang diinisiasi oleh anggota PSHT Ranting Pesanggaran dan dilaksanakan dengan penuh rasa persaudaraan.
Ia menambahkan, persaudaraan dalam PSHT tidak hanya berlaku di internal saja, melainkan untuk semua. Ajaran Setia Hati, menurutnya, merupakan ajaran yang paling tinggi, yang mengajarkan manusia untuk setia pada hatinya. "Karena yang keluar dari hati nurani itu tidak pernah salah," katanya.
Baca juga: Dukung Sepak Bola, Perusahaan Tambang Ini Beri Bantuan kepada Bakat Muda Asal Pesanggaran
Sebagai insan yang Setia Hati, terangnya, harus bisa menjalin hubungan baik dengan kedua orang tua, guru, alim ulama, dan penguasa atau pemerintah. "Dan saya yakin anggota PSHT bisa menjaga semua itu, bisa menjaga komitmennya," tuturnya.
Sebagai salah satu organisasi besar di Indonesia, menjaga nama baik organisasi PSHT adalah sebuah keharusan. Hal ini dapat dilakukan dengan menjaga perilaku dan mencontoh hal-hal baik dari para pelatih, senior, atau para ketua dalam PSHT.
"Tidak perlu melihat yang jauh. Lihatlah ke dalam. Bagaimana para pelatih dan ketua memberi keteladanan," ujarnya.
Lebih lanjut, Agus Mulyono membeberkan filosofi bunga terate yang bisa hidup di mana saja. Simbol bunga terate ini memiliki pengertian bahwa orang SH Terate tumbuh dan berkembang di mana pun berada, mengharumkan namanya, bermanfaat bagi lingkungan, dan berguna bagi bangsa dan negara.
Baca juga: Alat Berat BSI Beraksi di Pulau Merah Bersihkan Sampah
Ia menambahkan, baik-buruknya PSHT sangat tergantung pada anggotanya. Jika seseorang memiliki niat baik, hasilnya akan baik. Namun, semua itu perlu proses. "Dengan kesabaran dan ketelatenan, insyaallah, hasilnya pasti akan baik," katanya.
Selanjutnya, Ketua PSHT Cabang Banyuwangi, Lilik Sukariyadi, menyampaikan harapannya kepada insan-insan PSHT untuk dapat berkiprah menjaga persatuan atau persaudaraan.
Perguruan PSHT yang telah berusia satu abad merupakan sebuah momentum untuk meletakkan pondasi peradaban hidup masyarakat Indonesia, agar dapat menerima ajaran SH Terate sebagai ajaran untuk membentuk manusia yang berbudi pekerti luhur, tahu benar dan salah, serta beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Baca juga: Korban Kecelakaan Laut Lampon Ditemukan Nelayan
"Janganlah menjadi orang yang mudah marah dan mudah diprovokasi. Kita bersaudara dengan siapa saja, dengan semua elemen. Jangan memaknai dan menyikapi arti persaudaraan secara sempit. Marilah kita hidup guyub rukun," kata Lilik Sukariyadi.
Lilik juga menegaskan bahwa ajaran pencak silat dalam PSHT adalah ajaran tingkat pertama yang bertujuan untuk menumbuhkan rasa percaya diri, bukan untuk menyakiti atau mencari permusuhan.
"Jaga selalu hubungan baik dengan sesama. Jangan berselisih dengan saudara serta jangan mudah diadu domba. Hindari perbuatan melawan hukum dan berpeganglah pada ajaran budi pekerti luhur," ujarnya.
Kegiatan doa bersama dari awal hingga akhir berjalan lancar. Kegiatan ditutup dengan acara sarasehan, di mana dalam sesi ini, warga tingkat dua akan memberikan materi ajaran kerohanian kepada para siswa PSHT. (bay)