Minggu, 22 Des 2024
MENU
HUT Ke-79 RI

Perusahaan Bantu Kesehatan Warga Pancer, dari Operasi Mata hingga Gangguan Saluran Buang Air


Sedulur, Pesanggaran - Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Gambaran Agus Setiawan, nelayan asal Dusun Pancer RT 01, RW 02, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi: keluarga berantakan, mata sakit, sampai harus menjalani operasi mata.

Penglihatan Agus mulai terganggun ketika dia berusia 42 tahun. Menurut saudara lelakinya, Rudi Pristi Wahyono, saraf mata adik lelakinya itu putus sehingga penglihatannya menjadi kabur.

"Dulu pernah dioperasi dan hasilnya baik. Namun, kini kambuh lagi," tuturnya. 

Sejak sakit, Agus tidak bisa lagi melaut, pekerjaan yang selama ini ia geluti. Kehidupan ekonominya semakin sulit. Ironisnya, istrinya tidak mau lagi tinggal bersamanya dan memintanya untuk pulang ke rumah ibunya. Peristiwa itu terjadi setelah 40 hari ibunya meninggal dunia. 


Baca Lainnya :

Baca juga: Kepala Desa Pesanggaran Puji dan Ingin Tiru Program Pemberdayaan PT BSI

Anggota keluarganya tahu bahwa pangkal masalah yang dialami Agus adalah kesehatan matanya. Mereka pun berusaha mencari jalan keluar untuk kesembuhannya. Sampai suatu ketika, dia mengajukan permohonan bantuan kepada PT Merdeka Copper Tbk, induk perusahaan operator tambang Tujuh Bukit Operations PT Bumi Suksesindo (BSI).

Perwakilan Merdeka, Anang Supriyadi, mengatakan bahwa permohonan tersebut disetujui oleh perusahaan. "Jika tidak ada kendala, operasi mata rencananya akan dilakukan pada 20 Januari 2023 di Rumah Sakit Undaan Surabaya," katanya. 

Menurut Anang, Agus membutuhkan waktu dan biaya untuk pemulihan setelah operasi. "Mudah-mudahan dia segera diberikan kesembuhan," katanya.  

Baca juga: Kembangkan Sektor Wisata, PT BSI Bangun Warung Wisata untuk Pedagang di Pantai Cemara Pancer

Selain operasi mata, belum lama ini perusahaan juga membantu warga Pancer lain yang mengalami keguguran anak dalam kandungannya sehingga harus dioperasi. 

Ada pula warga Pancer, Gibran Raka Firnando, anak pasangan Nurul Rofikah dan Frendy, dibantu oleh perusahaan untuk operasi karena mengalami gangguan pada saluran buang air atau tidak bisa BAB. 

"Alhamdulilah, operasi di rumah sakit berjalan lancar dan kondisi mereka sudah mulai membaik," kata Anang. (bay)