Sedulur, Pesanggaran - Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi mengadakan sosialisasi mitigasi bencana di lapangan Pantai Rajegwesi, Minggu, 8 Desember 2024. Dalam sosialisasi tersebut, FPRB menjelaskan mengenai membaca peta kontur, mengenal rambu-rambu evakuasi, serta memahami karakteristik gelombang tsunami. Menurut Sekertaris FPRB Desa Sarongan Kurniawan Prasetyo Hadi, tujuan kegiatan adalah agar masyarakat, khususnya pesisir Rajegwesi, selalu waspada dan mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan ketika bencana datang. "Untuk sosialisasi ini, narasumber kami datangkan khusus dari Universitas Negeri Semarang (Unes) serta dari BMKG Stasiun Pasuruan," ucapnya. Lima puluhan orang mengikuti sosialisasi yang dimulai pukul 14.00 WIB tersebut, terdiri atas elemen pemerintah desa, TNI, tokoh agama dan masyarakat, satlinmas, masyarakat umum, dan pelajar SMP. Petugas BMKG Pasuruan Rozikan menjabarkan wilayah laut Rajegwesi merupakan tempat bertemunya dua lempeng dunia: Asia dan Australia. "Ini menyebabkan adanya potensi bencana gelombang tsunami," ujarnya. Lebih lanjut ia mengingatkan bahwa BPBD Banyuwangi sudah memasang rambu-rambu dan peta di seluruh penjuru Rajegwesi. "Harapannya, dengan sosialisasi ini masyarakat paham jika terjadi tsunami harus menyelamatkan di wilayah mana dan harus menjauhi wilayah mana," ucapnya. Tidak hanya sosialisasi, FPRB dan BMKG juga memeriksa early warning system (EWS) di Rajegwesi, memastikan alat itu berfungsi dengan baik. Selanjutnya, kegiatan tersebut diakhiri pada pukul 16.30 WIB. (gil)Baca Lainnya :