Sabtu, 18 Mei 2024
MENU
Mayday 2024

Sundarianto, Bersama PEGA Menjadi Local Hero

Sundarianto (kedua dari kanan) saat menerima penghargaan sebagai Local Hero dari beritajatim.com, Kamis, 2 Mei 2024.

Sedulur, Pesanggaran – Penggerak pengelolaan sampah di Siliragung, Banyuwangi, Jawa Timur Sundarianto memperoleh penghargaan dari kanal berita beritajatim.com. Sundarianto dinobatkan sebagai Local Hero Pengelola Budi Daya Maggot Binaan PT Bumi Suksesindo.

Penghargaan ini diberikan bersamaan dengan Perayaan Ulang Tahun Berita Jatim Ke-18 di Whiz Luxe Hotel Spazio Surabaya pada Kamis, 2 Mei 2024.

Menurut Dwi Eko Lokononto Pemimpin Redaksi Berita Jatim, Sundarianto layak menerima penghargaan ini berkat kontribusinya terhadap lingkungan serta mampu membuka lapangan kerja bagi warga sekitar.

“Komunitas PEGA itu anak muda yg bisa menemukan kegiatan positif dari hobby menjadi kegiatan peduli lingkungan pengelolaan sampah bahkan menghasilkan keuntungan ekonomi,” ucapnya.


Baca Lainnya :

Sundarianto adalah ketua dari sebuah komunitas pemuda pecinta lingkungan Pemuda Etan Gladak Anyar (PEGA Indonesia) yang berbasis di Siliragung, Banyuwangi. Dalam perjalanannya, PEGA Indonesia berhasil menjalankan inovasi pengolahan sampah organik dengan budi daya lalat hitam (maggot).

Kisah ini berawal dari kegemarannya bersama teman-temannya memancing dan menjala ikan di sungai. Suatu hari hasilnya mengecewakan. Bukan ikan yang didapat malah sampah yang terjaring.

Kejadian tersebut cukup mengganggu sekaligus mendedah pikirannya. Sampah yang tidak ditangani dengan baik sungguh tidak elok, pikirnya waktu itu. Sundarianto pun mulai berpikir apa yang bisa dia lakukan untuk turut dalam penanganan sampah.

Singkat cerita, tahun 2017 dia bertemu seseorang yang menyarankan untuk membudi daya maggotMaggot merupakan pengurai sampah makanan yang paling efisien, kaya akan nutrisi, dan merupakan pakan berkualitas baik bagi ternak. Dengan budi daya maggot, Sundarianto dan kawan-kawannya bisa memperoleh keuntungan sekaligus menjawab kegelisahannya mengenai sampah, orang tersebut menyarankan.

Gayung pun bersambut. Sundarianto dan kawan-kawan mulai menekuni budi daya maggot melalui PEGA Indonesia. Setahun berselang, PEGA Indonesia bertemu dengan PT Bumi Suksesindo (BSI), operator tambang emas di Pesanggaran, Banyuwangi, yang bersedia mendukung usaha budi daya maggot tersebut.

"Tujuan sosial kami untuk mengolah sampah. Kalau bukan kita siapa lagi," kata Sundarianto.

Berkat ketekunan dan keyakinan, upaya anak-anak PEGA Indonesia membuahkan hasil. Selain hasil finansial, budi daya maggot milik Sundarianto dan kawan-kawannya itu banyak dilirik orang.

Usaha PEGA pun semakin berkembang. Salah satu pengembangannya adalah pupuk organik padat dan cair. Hal itu yang membawanya untuk mengenalkan pertanian organik di daerahnya. Puncaknya, dia kini tidak hanya sebagai pembudi daya, tetapi juga sebagai seorang yang dipercaya untuk menyalurkan ilmunya.

Tidak hanya berkutat di tingkat lokal, anak-anak PEGA juga sering diundang untuk menjadi narasumber hingga level internasional. Pada tahun 2023, PEGA Indonesia mendapat kontrak dari Indonesia Solid Waste Association (InsWA) dan CLOOC untuk menjadi konsultan pengolahan sampah untuk 14 desa di Banyuwangi. Salah satu anggota PEGA juga mendapat undangan untuk melatih pengolahan sampah organik di Australia.

Atas penghargaan ini, Sundarianto mengaku bahagia karena upayanya semakin mendapat perhatian dari banyak pihak. Dia juga menyampaikan terima kasih kepada kawan-kawannya di PEGA Indonesia yang telah berjuang bersama-sama dan masyarakat sekitar yang telah sabar menerima keberadaan kandang budi daya maggot di lingkungannya.

“Tidak ketinggalan terima kasih kepada PT Bumi Suksesindo yang telah memfasilitasi dan mendampingi kami sehingga bisa menjadi besar seperti ini,” katanya di sela-sela penyerahan penghargaan di Whiz Luxe Hotel Spazio Surabaya. (sdl)