Sabtu, 23 Nov 2024
MENU
HUT Ke-79 RI

Banyu Godog, Bisnis Air Isi Ulang Milik Pemuda Sarongan

Sedulur, Sarongan - Gerakan Pemuda Sarongan (GPS) meluncurkan produk air minum isi ulang baru bernama "Banyu Godog", Rabu, 10 Maret 2021. Usaha ini hasil kerja sama GPS dengan Taman Nasional Meru Betiri.

Acara peluncuran berlangsung di Depot Banyu Godog di daerah kampung Gunungan Sarongan, Pesanggaran. Dalam kesempatan ini, Ketua GPS, Ahmad Haeroni menjelaskan bahwa air berasal dari sumber pegunungan.

Baca juga: Kreatif… Warga Kandangan Merakit Loader dari Besi Bekas

Yang membedakan Banyu Godog dengan air isi ulang lainnya adalah proses pengolahannya. Dalam proses pengolahannya, menurut Roni, air direbus (digodok) dengan suhu mencapai 90 derajat Celsius. Setelah itu, air diproses dengan alat filterisasi isi ulang.


Baca Lainnya :

banyu godog sarongan 2
Dari kiri: Ketua GPS, Ahmad Haeroni, Kepala Desa Sarongan, Gunoto, dan Plh. SPTN, Wahyu Candra Kirana menggunting pita sebagai tanda beroperasinya Depot Banyu Godog.

Mereka beralasan cara ini bisa membunuh bakteri-bakteri yang ada di dalam air. Karena dalam prosesnya melalui penggodokan, GPS menamai produk mereka Banyu Godog.

"Walaupun memasuki alat infrared, tidak membunuh bakteri dengan keseluruhan," kata Roni, "Jadi, air [Banyu Godog] tersebut benar-benar steril dan tentunya sangat menyehatkan."

Lanjut ke halaman berikutnya...

Saat ini, Depot Banyu Godog sudah mempunyai kurang lebih 200 galon isi ulang. Dengan peluncuran ini, GPS sudah siap melayani kebutuhan air minum masyarakat. 

Untuk bisa menikmati kesegaran air Banyu Godog, masyarakat bisa membeli dengan harga yang relatif murah, Rp10.000 per galon. Masyarakat tidak perlu memikirkan galon karena GPS akan meminjamkan galon kepada pelanggannya.

Baca juga: Nelayan Pancer Membuat Bagan dari Bambu

Roni menambahkan bahwa rencana pendirian Depot Banyu Godok ini sudah sejak tahun 2020. Proyek ini menghabiskan anggaran sebesar Rp134 juta secara keseluruhan.

"Anggaran kami dapatkan dari Taman Nasional Meru Betiri sebesar Rp50 juta dan yang selebihnya dari relasi anggota dan kas GPS itu sendiri," kata Roni. 

Di pihak lain, Plh. Seksi Pengelola Taman Nasional (SPTN) Wilayah 1 Sarongan, Wahyu Candra Kirana, menuturkan bahwa Banyu Godog merupakan terobosan baru di dunia kesehatan. Pemrosesan air dengan cara di atas bisa membunuh 80 persen bakteri.

Lanjut ke halaman berikutnya...

Wahyu yakin mengonsumsi air yang diolah dengan cara tersebut lebih menyehatkan. "Ide dari teman-teman Sarongan coba kita wujudkan," kata Wahyu, "Banyu Godok ini sudah kita uji laboratorium."

Sementara itu, Kepala Desa Sarongan, Gunoto, dalam sambutannya menyampaikan kebanggaan terhadap kiprah GPS di wilayahnya. "Semoga bisa menjadi inspirasi dan percontohan bagi generasi-generasi muda lainnya," ujarnya. (gil)