SEORANG pemuda asal Dusun Sumberjambe, Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran, Ari Putra Utomo, 23 tahun, berhasil membudidayakan lebah madu klanceng di pekarangan rumahnya. Dia menekuni usaha ini baru berjalan sekitar satu tahun.
“Dulu saya hanya menjual madu milik orang [lain]. Setelah beberapa tahun, waktu itu ibu saya sedang sakit, [saya] mengetahui secara langsung khasiatnya. Maka, saya tertarik membudidayakan jenis tawon klanceng,” ujarnya kepada sedulur.co.
Baca juga: Berburu Belalang Kayu di Pinggiran Hutan
Alasan Ari memilih lebah madu jenis klanceng untuk dia pelihara cukup sederhana. “Karena lebah [klanceng] tidak menyengat. Dulu saya pernah disengat lebah madu unduhan dan langsung terkena penyakit bidur,” katanya.

Namun, menurut Ari, untuk memulai usahanya tersebut bukan perkara yang mudah. Sebelumnya, ia mencari informasi dan referensi kian kemari: di mana mendapatkannya; bagaimana merawatnya; dan lain-lain. Sampai kemudian dia pun meyakini bahwa lebah klanceng adalah pilihan terbaik.
Awalnya, Ari membeli koloni lebah madu beserta rumahnya dari Sumatera secara daring. Harga setiap koloni Rp800.000. Karena keterbatasan modal, dia hanya mampu membeli tiga koloni.
Lanjut ke halaman berikutnya…