Sabtu, 27 Jul 2024
MENU
Waisak 2024

Geliat Peternak Kambing di Desa Sumberagung

BETERNAK kambing sudah menjadi salah satu usaha sampingan masyarakat desa sejak dulu, termasuk di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi. Kegiatan ini kebanyakan mereka lakukan di luar pekerjaan utamanya, seperti bertani, berdagang, atau pekerjaan lainnya.

Hal ini cukup beralasan karena kondisi perdesaan masih memiliki sumber makanan untuk kambing yang melimpah. Terlebih di Sumberagung di mana warganya banyak memiliki kebun buah naga dan lokasinya tidak jauh dari hutan. Makanan kambing bukanlah perkara yang susah.

Baca juga: Pengalaman Rudi Berniaga Makanan Timur Tengah

Belakangan, di Sumberagung, semakin banyak orang yang menyeriusi usaha ini, baik sebagai usaha perorangan maupun kelompok. Para peternak ini membuat berbagai upaya agar usaha ternak kambing menjadi semakin menguntungkan. Salah satunya adalah dengan cara membuat komunitas peternak.


Baca Lainnya :

peternak kambing sumberagung 1
Anggota kelompok Bima Sakti sedang bermusyawarah mengenai pengembangan usahanya.

Salah satu kelompok peternak yang telah mereka bentuk adalah kelompok Bima Sakti. Kelompok ini beranggotakan 20 peternak yang berasal dari Dusun Silirbaru dan Rejoagung. 

Ketua kelompok Bima Sakti, Anang Supriyadi, mengaku pernah menerima bantuan dana pengembangan usaha kelompoknya dari pengelola tambang emas di Tumpangpitu: PT Bumi Suksesindo. Bantuan tersebut untuk menambah hewan ternak kelompoknya sebanyak 21 ekor. Sungguh beruntung, bantuan tersebut bisa membeli lebih banyak, yaitu 25 ekor kambing.

Lanjut ke halaman berikutnya...

"Program ini bergulir saat sudah berkembang biak. Berikutnya, kelompok [harus] memberikan anakan kambingnya yang berumur sembilan bulan kepada peternak lain," katanya.

Anang menambahkan, anggotanya kebanyakan memelihara kambing pedaging. Ada juga sebagian anggotanya yang menyiapkan untuk mengikuti kontes. "Yang paling banyak kambing jenis etawa dan jawa randu," katanya.

Baca juga: Ikhtiar Peternak Bebek Beroleh Faedah

Selain mengandalkan pakan berupa dedaunan dari hutan atau kebun buah naga, Bima Sakti juga membuat silase untuk pakan kambing-kambingnya. Silase dibuat di daerah Topengreges, Silirbaru. Anggota kelompok bisa mengambilnya di sana saat membutuhkan makanan ternaknya. 

“Dengan membuat silase, cadangan makanan hewan ternak tersedia melimpah,” kata Anang. 

Selain Bima Sakti, kelompok lain yang menerima program bantuan dari perusahaan adalah Forum Pemuda Pertelon Lowi. "Jumlah yang diberikan oleh perusahaan bervariasi. Melaui program ini, usaha yang mereka jalankan diharapkan bisa terus berkembang," kata salah seorang anggota pokmas penerima program.

Lanjut ke halaman berikutnya...

Selain Bima Sakti, ada juga kelompok Peduli Desa (Pedes) Silirbaru. Kelompok ini sedang mengusahakan ternak kambing perah. Sebelumnya, salah satu anggota kelompok, Anim Wardana, menimba ilmu kepada peternak kambing perah di Desa Gadungan, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar Desember lalu.

Di tempat ini, Anim menyaksikan sendiri bagaimana peternak merawat kambingnya. Dalam sehari, seekor kambing dapat menghasilkan 1,5-3 liter susu.

Baca juga: Berwisata Sambil Berobat di Danau Dampit

"Dalam menjalankan usahanya, ia [peternak] mempekerjakan beberapa orang karena kambingnya sangat banyak," katanya.

Selain susu, keuntungan memelihara kambing perah adalah sama seperti ternak kambing pada umumnya. Peternak kambing perah juga bisa menjual dagingnya. Selain itu, kambing jenis ini juga bisa beranak setiap tahun.

Kambing perah menghasilkan susu terbaik pada saat setelah melahirkan. "Peternak mengganti makanan anak-anak kambing dengan susu sapi. Harga susu kambing lebih tinggi daripada susu sapi," kata Anim. (bay)