Kamis, 19 Jun 2025
MENU

Dulur Sehat, Cara PT BSI Berkontribusi untuk Pendidikan dan Kesehatan Masyarakat

Indra Octaviani, Tim Dulur Sehat, saat menyampaikan penjelasan mengenai ISPA kepada para siswa sekolah dasar.

Sedulur, Pesanggaran - Belum lama ini, tim promosi kesehatan PT Bumi Suksesindo (BSI) Dulur Sehat melaksanakan penyuluhan kesehatan pencegahan diare dan ISPA (infeksi saluran pernapasan akut) di SDN 5 Kandangan, Pesanggaran, Banyuwangi.

Program penyuluhan seperti ini adalah kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap satu bulan sekali menyasar lembaga-lembaga pendidikan di wilayah Kecamatan Pesanggaran.


Mencegah lebih baik daripada mengobati. Pepatah lama tersebut tampaknya sesuai untuk menggambarkan kepedulian PT BSI dalam merealisasikan program di bidang kesehatan dan pendidikan.


Baca Lainnya :


Menurut keterangan tim Dulur Sehat PT BSI Indra Octaviani, kegiatan sosialisasi ini untuk membangun kesadaran dalam menjaga kesehatan dan kebersihan guna mencegah munculnya penyakit diare dan ISPA. Saat musim hujan, seseorang rentan terjangkit penyakit, terlebih anak-anak.


“Ini bentuk kepedulian Perusahaan PT BSI untuk menjaga kesehatan masyarakat di wilayah sekitar pertambangan,” ujarnya, Senin, 22 April 2024.


Penyakit ISPA merupakan penyakit yang banyak terjadi di masyarakat. Ia menyerang saluran pernapasan yang dapat disebabkan oleh berbagai jenis virus dan bakteri. Beberapa contoh penyakit ISPA adalah flu biasa, influenza, sinus, dan radang tenggorokan.


Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak yang imunitasnya masih dalam perkembangan juga kepada mereka kaum lansia yang biasanya mengalami penurunan kekebalan tubuh.


Baik pernapasan atas maupun bawah dapat terserang infeksi, namun paling sering terjadi pada bagian pernapasan atas.


Beberapa jenis virus yang dapat menyebabkan ISPA, antara lain Rhinovirus (dapat menyebabkan flu), Pneumokokus (menyebabkan pneumonia dan meningitis), Adenovirus (dapat menyebabkan bronkitis, pneumonia, dan flu), Virus Influenza (dapat menyebabkan flu), dan Virus Corona (menyebabkan penyakit covid19).


Beberapa penyakit lain yang tergolong ISPA, antara lain sinusitis, batuk pilek, pneumonia, radang tenggorokan akut (faringitis), Covid 19 dan laringitis akut.


Sementara itu, bakteri yang dapat menyebabkan ISPA, seperti Streptococcus, Haemophilus, Staphylococcus aureus, Klebsiella pneumoniae, Mycoplasma pneumoniae, dan Chlamydia.


Penyakit ISPA sendiri dapat menular melalui kontak dengan percikan air liur orang yang terinfeksi, bisa lewat penyebaran udara, ataupun sentuhan dengan benda yang terkontaminasi virus atau bakteri penyebab ISPA.


Infeksi saluran pernapasan akut dapat menimbulkan berbagai gejala sehingga cara pasti untuk mendiagnosisnya adalah dengan memeriksakan diri ke dokter. Namun, ada beberapa gejala umum yang biasanya dirasakan oleh pengidap ISPA, seperti batuk, demam, nyeri kepala, hidung tersumbat, nyeri tenggorokan atau nyeri telan, timbul gejala sinusitis (hidung beringus, demam, dan wajah terasa nyeri), kekurangan oksigen sehingga menyebabkan warna kulit menjadi kebiruan dan kesulitan untuk bernapas.


Diagnosis ISPA dapat dilakukan melalui pemeriksaan dokter seperti pemeriksaan pada umumnya. Diagnosis akan dimulai dengan anamnesis berupa pertanyaan seputar riwayat kesehatan serta gejala yang dialami pasien. Kemudian, dokter akan melanjutkan pada pemeriksaan fisik, meliputi telinga, hidung dan tenggorokan untuk mengetahui adanya infeksi.


Contoh ISPA yang paling umum adalah flu biasa dan influenza. COVID19 termasuk dalam golongan ISPA karena virus yang masuk dalam tubuh langsung menyerang organ pernapasan.


Sementara itu, penyakit diare, masih menurut penjelasan narasumber, merupakan keluhan buang air besar yang encer atau berair yang terjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.


Diare umumnya disebabkan oleh konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi virus, bakteri, atau parasit. Meskipun umumnya bisa sembuh dengan perawatan mandiri, diare kadang juga perlu penanganan dokter.


Jenis penyakit ini terjadi akibat konsumsi kuliner yang tidak terjamin kebersihannya, misalnya karena disimpan tanpa ditutup sehingga terpapar debu atau kotoran. Penularan diare sifatnya fekal oral, virus, bakteri dapat ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi.


Dalam sosialisasi ini, para siswa diberikan pengetahuan mengenai bagaimana penularan diare, cacingan, dan ISPA. Mereka juga dibekali keterampilan menjaga Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah, seperti cuci tangan pakai sabun.


“Dari sosialisasi ini diharapkan agar anak-anak bisa mandiri dalam memperhatikan kesehatannya tersendiri,” ucap Indra.


Mengenai kegiatan penyuluhan, Kepala Sekolah SDN 5 Kandangan Siti Maisaroh, S.Pd., memujinya sebagai kegiatan yang positif bagi anak-anak didiknya.


“Dengan adanya penyuluhan kesehatan dari tim kesehatan PT Bumi Suksesindo ini, sangat membantu kami dalam memberikan edukasi kesehatan pada anak-anak,” ucapnya.


Selain itu, ia berharap agar PT Bumi Suksesindo bisa terus berkontribusi dalam sektor pendidikan. Di akhir acara, anak-anak kemudian mendapatkan cendera mata dari PT Bumi Suksesindo. (bay)