Kandangan – Mayoritas warga Desa Kandangan di wilayah barat Kecamatan Pesanggaran bekerja sebagai petani dan penggarap kebun. Hal ini tercermin antara lain dari suasana desa yang asri. Pohon-pohon berjejer di kiri-kanan jalan, kebun-kebun yang menghadirkan kesejukan, dan sawah-sawah terbentang luas sedap dipandang.
Lahan milik warga Desa Kandangan kebanyakan ditanami pohon kopi dan kakao. Jenis tanah dan suhu udara di sini memang sangat cocok untuk dua tanaman yang mulanya dibawa pemerintah kolonial Hindia Belanda. Karena panjangnya sejarah kopi dan kakao di sini, warga desa pun sudah sangat paham bagaimana membudidayakannya.
Namun, warga Kandangan tak mau berhenti hanya pada kopi dan kakao. Melihat sisa ladang di bawah pepohonan yang tidak termanfaatkan, warga mulai menanam iles-iles atau porang, sejenis umbi-umbian.
āLumayan untuk menambah pendapatan, harganya bagus, apalagi iles-iles tidak membutuhkan perawatan ekstra,ā ujar Marken, salah satu warga Dusun Sumberdadi, RT 02, RW 04, Desa Kandangan. Ladang 1/8 hektare miliknya dipenuhi tanaman iles-iles.
Bisa dibilang iles-iles adalah berkah baru untuk masyarakat Desa Kandangan. Harga jualnya bisa mencapai Rp10.000 per kilogram jika sedang tidak musim, dan Rp 3.000 per kilogram jika sedang musim. Meskipun sedang musim, tetap saja untung banyak karena tidak perlu mengeluarkan biaya pemupukan atau biaya lainnya untuk perawatan.
āDibiarkan saja tiba-tiba panen. Bisa dalam 1 tahun atau bahkan 2 tahun baru dipanen. Tergantung sabar enggaknya yang menanam,ā ujar Marken,Ā yang berusia 70 tahun itu.