Sedulur, Sarongan - Masyarakat kampung nelayan Rajegwesi di Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi menggelar tradisi adat dan pesta rakyat dalam rangka petik laut, Selasa, 2 Agustus 2022.
Rangkaian kegiatan petik laut tersebut merupakan acara tahunan. Menurut Ketua Panitia Pelaksana Petik Laut Rajegwesi, Ismail, S.Pd., kegiatan selama dua hari ini merupakan ungkapan rasa syukur masyarakat nelayan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah.
"Kami laksanakan mulai tanggal 1 sampai dengan 2 Agustus dengan beraneka ragam hiburan, seperti pagelaran janger, musik, serta wayang kulit," ujarnya.
Baca juga: Kirab Tumpeng Hasil Bumi, Cara PSHT Ranting Siliragung Peringati Tahun Baru Islam
Baca Lainnya :
Walhasil, pelaksanaan petik laut kali ini terasa lebih semarak. Pasalnya, tahun lalu masyarakat tidak bisa merayakan petik laut karena pembatasan untuk pencegahan pandemi Covid-19.
Acara petik laut tidak hanya berisi hiburan rakyat saja. "Kami juga menggelar doa bersama agar diberikan kelancaran dan keselamatan saat mencari rezeki di laut maupun di darat. Kami juga menyantuni anak yatim piatu sejumlah tujuh anak," katanya.
Kegiatan-kegiatan di atas merupakan pelengkap dari ritual utama petik laut, yaitu larung sesajen. Sesajen tersebut berupa hasil bumi yang ditata demikian rupa di dalam miniatur perahu.
Baca juga: Kandangan Gelar Bersih Desa, Harap Kesejahteraan dan Kemakmuran Masyarakat
Masyarakat kemudian mengiring sesajen tersebut ke tepi pantai dengan diiringi tari gandrung. Tetua kampung berada di barisan paling depan, diikuti pembawa sesajen dan masyarakat lainnya. Jajaran Forpimka Pesanggaran juga tampak ada di dalam rombongan.
"Saya berharap, dengan adanya petik laut ini, masyarakat kampung nelayan Rajegwesi bisa tambah makmur ke depannya," ujar Ismail.
Sementara itu, Camat Pesanggaran Drs. R. Agus Mulyono, M.Si. sangat mengapresiasi perhelatan ritual petik laut tersebut. Menurutnya, kegiatan seperti ini merupakan salah satu wujud upaya untuk melestarikan budaya bangsa yang tidak boleh dilupakan, apalagi ditinggalkan.
"Semoga tradisi seperti ini bisa terus lestari serta wajib hukumnnya kita jaga agar tidak hilang," tuturnya saat berada di tengah-tengah acara. (gil)