SEORANG remaja asal Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, Dilla Restita, mengaku senang karena bisa mengumpulkan penghasilan sendiri. Siswa kelas 2 jurusan Tata Boga SMKN 1 Glagah ini memanfaatkan jaringan media sosial untuk berjualan.
Sejak Maret lalu, ketika sekolah membatasi kegiatan belajar tatap muka menyusul pandemi, Dilla mengisi waktu luangnya dengan membuat kue. Kue pertama yang ia buat waktu itu adalah donat.
Baca juga: Membagi Waktu untuk Pekerjaan, Sekolah, dan Keluarga
“Saya iseng posting di FB dan Instagram. Ternyata, saat ini meledak di Sarongan dan Kandangan. Saya juga tidak menyangka,” ujarnya.
Sejak sukses menjual donat buatannya, Dilla mulai berani membuat varian lain. Ia juga membuat aneka roti, seperti martabak, brownies, bombolone, dan Korean food.

Harga kue buatan Dilla bervariasi. Untuk martabak dan brownies, gadis 16 tahun ini mematok harga mulai dari Rp10.000 sampai Rp25.000, tergantung ukuran. Sedangkan untuk Korean food, dia menjualnya dengan harga Rp15.000.
“Pesanan biasanya ada yang delivery dan ada yang langsung datang ke rumah,” katanya.
Lanjut ke halaman berikutnya…