Sedulur, Pesanggaran – Hutan Tujuh Bukit (Tumpang Pitu) telah menjadi ekosistem berbagai makhluk hidup sejak lama. Berbagai jenis hewan dan tumbuhan hidup di kawasan hutan yang terletak di wilayah Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi ini.
Sebelum
PT Bumi Suksesindo (PT BSI/Perusahaan) beroperasi, melalui Departemen
Lingkungan, PT BSI telah melakukan studi rona awal (baseline study) pada
2015 terhadap keanekaragaman flora dan fauna yang hidup di Tujuh Bukit. Dalam studi
kenakearagaman hayati ini, Perusahaan melibatkan pakar, akademisi, dan Badan Konservasi
Sumber Daya Alam (BKSDA) sehingga berimbang terhadap hasil studi.
“Sejak
awal kami berkomitmen untuk menjaga keanekaragaman hayati di Tujuh Bukit. Untuk
itu, kami butuh data rona awal sebagai panduan kami dalam pembuatan
program-program konservasi ketika tambang beroperasi,” tutur Manajer Departemen
Lingkungan PT BSI Doni Roberto.
Baca Lainnya :
Doni
menambahkan bahwa data dari baseline study tersebut perlu diperbaharui
selama fase operasi tambang. Oleh karena itu, timnya terus melakukan pemantauan
flora dan fauna secara berkala sampai saat ini. Kegiatan pemantauan ini akan
berlangsung hingga perusahaan selesai beroperasi (pascatambang).
“Dari
hasil baseline study dan pemantauan berkala hingga tahun 2023, tercatat
ada sebanyak 330 jenis flora dan 244 fauna di Tujuh Bukit. Sampai saat ini
pemantauan terus kami lakukan untuk pengkayaan dan pembaharuan data,” kata
Doni.
Setelah
mengumpulkan data tersebut, lanjut Doni, PT BSI tidak kemudian hanya
menyimpannya. Melalui kebijakan lingkungan, Perusahaan membentuk program
perlindungan keanekaragaman hayati di Operasi Tujuh Bukit. Agar kebijakan ini
dipahami dan diikuti oleh semua karyawan dan mitra kerja, Departemen Lingkungan
menyosialisasikan kebijakan tersebut secara terus-menerus melalui berbagai
media, seperti induksi, rambu-rambu, poster, termasuk aksi nyata seperti inspeksi
lingkungan secara berkala, dan program hari lingkungan hidup yang
diselenggarakan setiap tahun
Bukan
hanya sosialisasi, Perusahaan juga melakukan langkah-langkah prefentif demi
menjaga keanekaragaman hayati, antara lain menetapkan area penyangga (buffer
zone) untuk konservasi keanekaragaman hayati; menyelamatkan benih dan bibit
pohon lokal untuk perbanyakan yang digunakan dalam reklamasi; mempertahankan
dan/atau meminimalkan penebangan pohon induk yang memiliki fungsi ekologis bagi
fauna; meminimalkan bukaan hutan sesuai kebutuhan operasional; dan melakukan
patroli dan pengamanan kawasan hutan.
Hal
yang tidak kalah penting yang telah dilakukan oleh PT Bumi Suksesindo adalah melakukan
reklamasi lahan secara progresif. Hingga akhir 2023, Perusahaan telah
menyelesaikan reklamasi seluas 68,80 hektare. Hasil reklamasi tersebut kini
juga menjadi habitat bagi fauna di Tujuh Bukit.
“Kami terus berupaya agar keanekaragaman hayati di Tujuh Bukit tetap terjaga hingga tambang ini tidak lagi beroperasi,” kata Doni memungkasi. (adm)