Sabtu, 27 Jul 2024
MENU
Waisak 2024

Pelatihan Fotografi Memotret Pembuat Gula di Sungailembu

BELASAN orang mengikuti pelatihan fotografi komunitas, Rabu-Kamis, 7-8 April 2021. Mereka berasal dari beberapa komunitas di Pesanggaran, Banyuwangi: Sedulur, Buletin Komunitas, waruung.com, dan pelaku seni.

"Pelatihan ini adalah salah satu upaya memaksimalkan ponsel untuk menghasilkan foto yang bagus," ujar Yusi Avianto Pareanom, Communication Affairs Manager PT Bumi Suksesindo, penyelenggara kegiatan ini.

Baca juga: Ternak Kambing Mulai Berkembang, Bima Sakti Gelar Tasyakuran

Hari pertama pelatihan berlangsung di rumah makan Rodjo Nogo Siliragung, di aula bawah. Di sini, Budi Candra Setya menjelaskan kepada peserta materi dasar-dasar fotografi. Sebuah layar putih menampilkan materi yang disampaikan Budi.


Baca Lainnya :

Seorang peserta pelatihan sedang memotret Boiran, salah seorang pembuat gula, yang baru datang membawa nira di Sungailembu, Sumberagung, 8 April 2021.

Penjelasan Bucan, panggilan Budi Candra, cukup lengkap hari itu. Dengan sabar, pewarta foto Antara ini menjelaskan tentang komposisi, segitiga eksposur, pembingkaian (framing), aturan sepertiga (rule of thirds), dan lain-lain.

Sebagian besar peserta yang mengaku baru pertama kali mengikuti pelatihan fotografi, tampak berusaha memahami materi yang disampaikan. Bucan tidak tinggal diam. "Kalau ada yang tidak paham, langsung tanya," katanya.

Lanjut ke halaman berikutnya...

Merasa diberi kesempatan, belasan orang itu pun mulai bertanya apa saja tentang teknik memotret. Penyampaian materi dasar berlangsung dengan hangat. Tidak kalah antusias, Bucan menjawab pertanyaan-pertanyaan peserta dengan gamblang. "Bisa dipahami?" katanya di akhir penjelasan.

Diskusi masih berlanjut bahkan ketika waktu istirahat tiba. Setiap satu jam, pelatihan dihentikan untuk melancarkan sirkulasi udara di ruangan. Menurut penyelenggara, hal ini merupakan bagian dari protokol kesehatan saat pertemuan di dalam ruangan.

Baca juga: BSI Serahkan PCR Bantu Penanganan Covid-19 Banyuwangi

Selain materi tentang teknik fotografi, peserta pelatihan juga belajar membuat keterangan foto. "Keterangan foto harus fokus menjelaskan isi foto. Gunakan bahasa yang lugas. Tempat dan kapan kejadian dalam foto juga harus jelas," kata Bucan. Tidak hanya menjelaskan, dia juga meminta para peserta untuk praktik membuat keterangan foto.

Membuat keterangan foto merupakan materi terakhir di hari pertama. Budi Candra menutup kelas materi hari pertama setelah mengevaluasi keterangan foto yang dibuat peserta.

Pelatihan hari kedua berlangsung di perkebunan Sungailembu, Sumberagung, Pesanggaran, tepatnya di tempat pembuatan gula merah. Di tempat ini, para peserta tidak belajar membuat gula, tapi memfoto para pembuat gula yang sedang bekerja.

Lanjut ke halaman berikutnya...

Tungku-tungku dari tanah berjajar di sebuah bangunan bertembok separuh berukuran sekitar 10 x 3 meter itu. Bajan-bajan berisi nira berada di atas tungku. Api di tungku menyala, menggerogoti batang-batang kayu yang disorongkan ke dalam lubang tungku.

Di tengah kepulan asap dari tungku-tungku yang menyala, para peserta kelas fotografi itu berusaha menemukan sudut yang pas untuk memfoto. Seorang ibu sedang mengaduk nira yang mulai mendidih. 

Baca juga: Serah Terima Lahan Kompensasi PT BSI

Di sisi lain, dua orang peserta terlihat memotret seorang ibu yang sedang menuangkan nira. Nira itu baru diambilnya dari kebun. Seperti mau menangkap capung, dua orang itu merunduk sambil menjulurkan ponselnya. Api di tungku belum dinyalakan. 

Para peserta pelatihan mengikuti evaluasi hasil sesi pemotretan pembuat gula merah di kantin Albasia Sungailembu, Sumberagung, Pesanggaran, 8 April 2021.

Ternyata, para pembuat gula di Sungailembu ini malah senang ketika para peserta pelatihan ini membidik mereka dengan kamera ponsel. Mereka pun berkelakar riang. "Lek gak guyon saiki kapan maneh (kalau tidak bergurau sekarang kapan lagi)," kata Boiran, salah satu pembuat gula. 

Setelah sesi pemotretan, seperti hari pertama, pemateri mengevaluasi hasil foto dan keterangan yang dibuat peserta. Begitulah pelatihan foto komunitas tersebut berlangsung. 

"Tetaplah mengasah kemampuan fotografi. Ilmu itu seperti pisau, semakin diasah semakin tajam," tutur Bucan menutup keseluruhan kelas fotografi hari itu. (gil)