Sedulur, Pesanggaran - Para pemuda di Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi menggelar lomba lato-lato (ethek-ethek) untuk anak-anak di wilayah Desa Sarongan dan Kandangan, Minggu, 15 Januari 2022.
Pelopor sekaligus ketua panitia penyelenggara kegiatan, Diki Trio Fani, mengatakan bahwa tujuan dilaksanakannya lomba tersebut adalah untuk melestarikan mainan tradisional agar tidak punah.
Dengan niatan tersebut, Fani mengajak rekan-rekannya sesama pemuda untuk menggelar lomba lato-lato. Pemuda asal Desa Kandangan tersebut tidak menyangka lomba yang diadakan tersebut diminati oleh anak-anak di wilayahnya, bahkan ada beberapa peserta berasal dari wilayah Kecamatan Siliragung.
Baca juga: Seorang Lelaki Meninggal dalam Kecelakaan Lalu Lintas di Pesanggaran
Baca Lainnya :
"Sekitar 70-an peserta yang mengikuti perlombaan ini dari Desa Sarongan dan Kandangan dan didominasi oleh anak SD dan TK," ujarnya.
Keputusan Fani menggelar lomba tersebut tidak terlepas dari fenomena permainan lato-lato yang saat ini sedang marak-maraknya. Di mana-mana bisa ditemui anak-anak memainkan permainan yang berupa dua bulatan yang diikat tersebut.
Suaranya yang berisik terkadang mengganggu apalagi saat dimainkan pada jam-jam istirahat atau ibadah. Tak jarang anak-anak tersebut dimarahi oleh orang tuanya.
Meskipun mengganggu, menurut Fani, ada nilai positif dari permainan lato-lato ini, yaitu anak-anak bisa sedikit melupakan permainan HP atau game online.
Baca juga: Posyandu Lansia di Kandangan, Dorong Masyarakat Peduli Kesehatan
Ada dua kategori pemenang, yaitu pemenang umum yang diambil dari per kelompok 1, 2, dan 3 serta kategori terlama yang hanya diambil dua orang. Untuk jadi pemenang kategori terlama harus bermain sekitar satu jam tanpa henti dan jeda.
"Untuk proses penilaian, para peserta yang dianggap menang sebagai juara umum harus melewati tantangan-tantangan tertentu yang sudah diberikan oleh panitia, yaitu bermain di atas kepala, sambil duduk, jongkok, dan lain sebagainya," tuturnya.
Perlombaan tersebut berlangsung cukup lama, dimulai pukul 07.00 WIB dan baru selesai pada sore hari. Para pemenang berhak menerima hadiah berupa uang tunai serta trofi.
"Semoga dengan adanya lomba ini bisa membuat mainan tradisional bisa lebih lestari dan tidak punah," ujarnya. (gil)