Sedulur, Sumberagung - Forum Pemuda Pulau Merah Bersatu Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi memfasilitasi pertemuan para tokoh di wilayah Dusun Pancer setelah gesekan antara anggota perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dengan Pagar Nusa (PN) beberapa waktu yang lalu, Jumat, 25 Maret 2022.
Hadir dalam acara tersebut anggota dua perguruan tersebut, anggota Lembaga Kemasyarakatan Desa, anggota BPD, Pengurus NU Pancer, kepala desa, camat, dan Polsek Pesanggaran. Acara berlangsung di objek wisata Gumuk Kancil Pantai Pulau Merah dan dibuka oleh ketua forum pemuda, Hendri.
"Acara ini untuk mempererat tali silaturahmi, mengembalikan situasi agar kembali kondusif dengan sebuah deklarasi damai," kata Hendri dalam sambutannya.
Baca juga: Pemerintah Desa Kandangan Mulai Perbaiki Tanggul Sungai Karang Tambak
Baca Lainnya :
Untuk menjaga suasana yang kondusif, forum mengajak semua yang hadir untuk saling memaafkan, tidak mencari pembenaran masing-masing, dan kembali bergandengan tangan dalam merajut harmoni. Mereka yang hadir dalam acara tersebut sepakat mengenai hal itu dan merencanakan kegiatan bersama-sama.
Sementara itu, Camat Pesanggaran, Drs. R. Agus Mulyono, M.Si., mengapresiasi pertemuan tersebut dan siap mendukung berbagai kegiatan yang akan mereka lakukan. "Kejadian yang lalu lupakan dan jangan diingat-ingat. Biasakan agar kita tidak mencari salah dan selalu berpikiran positif," kata Agus Mulyono.
Selanjutnya, Agus Mulyono mengusulkan pembentukan sebuah wadah atau paguyuban untuk menjaga hubungan baik antar-kelompok dan menciptakan suasana guyub dan rukun. "Apabila ada kegiatan positif yang perlu dilakukan bersama, Forpimka siap mendukung," katanya.
Senada dengannya, Kepala Desa Sumberagung Vivin Agustin juga menaruh harapan besar berbagai perguruan silat yang ada di wilayahnya bisa hidup berdampingan dengan damai. Dia mengungkapkan siap mendukung kegiatan-kegiatan dan akan memberikan anggaran untuk pemberdayaan.
Baca juga: Kepala Desa Sumberagung Mutasi Kadus Pancer
Vivin berpesan jika muncul persoalan agar diselesaikan dengan jalan damai. "Jika timbul masalah besar, kita kecilkan. Dan yang kecil, harus kita hilangkan," katanya.
Kanit Samapta Polsek Pesanggaran, Ipda Wahono Suriko, mengatakan bahwa sebelumnya telah ada deklarasi damai antar-perguruan silat dan terbentuk sebuah paguyuban dengan mama "Djogo Pesanggaran". Wahono juga mengajak semua pihak agar bisa mengambil pelajaran dari peristiwa buruk yang pernah terjadi dan bertekad untuk tidak mengulanginya lagi.
Sementara itu, perwakilan Nahdlatul Ulama Dusun Pancer, Nur Choiri, mengaku sangat mendukung upaya-upaya damai ini. "Seduluran selawase. Tanamkan kepada sedulur-sedulur yang lain bahwa kita berdamai," kata Nur Choiri tegas.
Kemudian, anggota kedua perguruan mengucapkan ikrar damai dan saling berjabat tangan. Sebagai wujud persaudaraan di antara kedua anggota perguruan, mereka sepakat akan melakukan kegiatan kerja bakti bersama-sama membersihkan tempat-tempat ibadah dan menyantuni anak yatim.
Selain itu, ditawarkan kepada anggota Pagar Nusa yang hadir dalam forum tersebut, jika disetujui, warga PSHT dari lingkungan setempat akan membantu memperbaiki padepokan milik Pagar Nusa yang rusak. (bay)