Sapi dan seekor anaknya, milik warga Sukamade.
Sedulur, Sarongan - Warga Sukamade, Sarongan, Pesanggaran, Banyuwangi panik karena sapi-sapi mereka terserang penyakit mulut dan kuku (PMK). Akibatnya, sapi-sapi tersebut tidak mau makan hingga ambruk karena tidak kuat menopang tubuhnya.
Menurut Kepala Dusun Sukamade Feri Nafaru, ada 200-an ekor sapi milik warganya yang terserang PMK. Sampai berita ini ditulis, ada dua ekor anakan sapi yang meninggal karena induknya kena wabah ini.
"Hampir seratus persen ternak sapi di kawasan Sukamade terindikasi penyakit PMK ini. Sampai ternak untuk makan harus disuap oleh sang pemilik menggunakan rumput-rumput muda agar tetap makan," katanya kepada sedulur.co, Senin, 20 Juni 2022.
Baca Lainnya :
Baca juga: Petugas Temukan 47 Hewan Ternak di Sukamade Terjangkit PMK
Penyebaran PMK di Sukamade ini terbilang cepat. Dalam pemeriksaan sebelumnya, 11 Juni 2022, petugas kesehatan menemukan sebanyak 47 ekor sapi yang terserang penyakit tersebut.
Awalnya, menurut Feri, salah seorang warganya membawa seekor sapi dalam keadaan sakit sebulan yang lalu. Lambat laun, sapi-sapi lain juga terserang penyakit. "Kami tidak tahu bahwa sakitnya sapi tersebut terindikasi PMK," ujarnya.
Kepala dusun menggambarkan kepanikan warganya melebihi saat Covid-19 melanda. Hal ini masuk akal karena bagi warga Sukamade, sapi merupakan tabungan. Dan kebanyakan sapi-sapi tersebut adalah milik orang lain yang mereka pelihara dengan sistem bagi hasil atau nggaduh dalam bahasa Jawa.
Baca juga: Siswa PSHT Ikuti Latihan Bersama sebagai Syarat Menjadi Warga
Dengan mewabahnya PMK ini, masyarakat Sukamade hanya bisa berharap kepada pemerintah dari semua tingkatan untuk bisa membantu mengirimkan obat atau vaksin agar ternak mereka bisa sembuh. "Semoga ini menjadi perhatian pemerintah," katanya.
Untuk saat ini, warga hanya melakukan pengobatan secara sederhana sesuai arahan dokter hewan dalam penyuluhan sebelumnya. Mereka berupaya mensterilkan dan menjaga kebersihan kandang, memberi obat seperti soda kue dan larutan asam garam untuk untuk mengeringkan luka pada kuku dan mulut sapi.
Banyak warganya yang memutuskan tidur di kandang untuk menemani sapinya. "Kuku sapi sudah banyak yang lepas, Pembengkakan gusi sapi serta lidah sapi juga terkelupas," katanya.
Selain itu, sebagai kepala dusun, Feri Nafaru mengambil langkah tegas dengan menginstruksikan kepada seluruh masyarakat Sukamade untuk tidak melakukan transaksi jual beli ternak. "Tidak boleh ada ternak baru yang masuk ke Sukamade," katanya tegas. (gil)