Jumat, 17 Mei 2024
MENU
Mayday 2024

Program SOTH untuk Orang Tua Hebat Demi Anak-anak Hebat

Ibu-ibu di Kandangan, Pesanggaran, Banyuwangi sedang belajar tentang pengasuhan anak melalui program Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH), Selasa, 30 April 2024.

Sedulur, Pesanggaran - Pemerintah Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi berkolaborasi dengan Tim Penggerak PKK Desa Kandangan menghadirkan program Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH), Selasa, 30 April 2024.

Menurut keterangan Kepala Desa Kandangan Riyono, S.H., program SOTH merupakan salah satu program yang dihadirkan pemerintah agar orang tua mampu meningkatkan pola asuh pada balita. 


"[Harapannya] SOTH dapat membentuk dan mendidik anak supaya anak sehat, berkualitas, hingga mengantisipasi terjadinya stunting akibat pengasuhan yang kurang tepat,” ujar Riyono.


Baca Lainnya :


Sebanyak 20 orang tua mengikuti kegiatan edukatif yang berlangsung di Aula SMP PGRI 3 Pesanggaran tersebut. Riyono mengimbau agar pembinaan SOTH bisa berlangsung setiap bulan agar masalah-masalah balita seperti stunting bisa teratasi.


Dengan mengikuti SOTH, para orang tua memperoleh materi perencanaan hidup berkeluarga, memahami konsep diri yang positif dan konsep pengasuhan, pemenuhan gizi anak usia dini, hingga menjaga anak dari pengaruh media.


"Tujuan kami lakukan program SOTH, yaitu untuk meningkatkan pengetahuan mengenal pola asuh anak agar anak dapat tumbuh dengan baik," ucap Riyono.


Riyono berharap pola pikir masyarakatnya bertambah maju dan berperan aktif dalam penurunan angka stunting.


Salah seorang peserta program SOTH ini, Vina Duratunasihin mengaku senang karena mendapatkan ilmu baru dalam pola asuh anak sejak mengikuti program ini.


"Ternyata, selama ini saya banyak kesalahan dalam mengasuh anak saya, terutama saya mempunyai dua anak dengan usia berbeda. Akan tetapi, dengan program pemerintah SOTH ini saya paham bagaimana pola asuh yang benar terhadap anak saya," katanya.


Meskipun penyebutan program ini adalah sekolah, para peserta diajak bersantai saat menerima materi tidak seperti rapat atau sekolah formal.


Menurut Riyono, hal ini bertujuan agar para anggota bisa lebih santai dan lebih bisa mencerna setiap materi yang diberikan. (gil)