Sabtu, 27 Jul 2024
MENU
Waisak 2024

Ranting NU Kandangan Gelar Kajian Kitab Kuning

Sedulur, Kandangan - Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (NU) Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi mengadakan kegiatan istigasah dan kajian kitab kuning Rabu Legi bertempat di Musala An-Nasr SMP PGRI 3 Pesanggaran, Selasa, 19 Januari 2021.

Ketua Ranting NU Kandangan, Arifin, saat membuka kegiatan mengatakan bahwa kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap Rabu Legi (setiap 35 hari berdasarkan hari pasaran Jawa). "Semoga dengan istigasah ini dapat menjaga dan mempererat tali persaudaraan antar jama'ah," ujarnya. 

Baca juga: Forum Peduli Sampah Bersihkan Pantai Rajegwesi

Dalam kesempatan ini, Arifin juga mengingatkan agar jamaah tetap memperhatikan protokol kesehatan, termasuk pada saat beribadah, yaitu dengan tetap menjaga jarak dan memakai masker. Selain itu, dia juga menyerukan kepada setiap masjid atau musala agar tetap menerapkan protokol kesehatan. 


Baca Lainnya :

"Semoga dengan adanya istigasah ini, wabah Korona bisa diangkat dan kita kembali [hidup] normal. Kita juga berdoa bersama untuk daerah-daerah yang terkena bencana dan korban pesawat Sriwijaya," katanya.

Pukul 19.00 WIB, warga NU Kandangan ini memulai kegiatannya dengan istigasah dan doa bersama. Setelah doa, acara berlanjut dengan kajian kitab Mabadi Fiqih, salah satu kitab rujukan hukum Islam yang populer di kalangan warga NU.

Lanjut ke halaman berikutnya...

Kiai Haji Muhammad Fadil yang memimpin kajian tersebut mengatakan bahwa kitab Mabadi Fiqih sangat penting. Menurutnya, kitab ini merangkum seluruh kehidupan manusia. Dalam kesempatan ini, dia membawakan dua topik bahasan, yaitu bab mayat dan cara menyembelih hewan.

"Menuntut ilmu itu hukumnya fardu ain atau wajib bagi setiap orang. Terlebih ilmu fikih ini [bisa] menyelamatkan kita semua dari malapetaka," katanya saat memandu kajian kitab kuning.

Baca juga: Jumat Bersih Desa Kandangan Sasar Taman Desa

Sementara itu, pihak ketakmiran musala, Suwarso, merasa bahagia karena kegiatan ini berlangsung musalanya. Dia mengatakan bahwa kegiatan kajian ini adalah yang pertama di Musala An-Nasr. Masyarakat umum baru delapan bulan mengelola musala ini. Sebelumnya, musala ini hanya untuk kegiatan warga SMP PGRI 3 Pesanggaran saja. (gil)