Sedulur - Tembaga atau copper adalah salah satu unsur logam yang sering kita jumpai karena banyak digunakan untuk kehidupan sehari-hari. Logam ini berbentuk kristal berwarna kemerahan dengan nama kimia cupprum dan berlambang Cu.
Tembaga diperoleh melalui proses pertambangan yang cukup kompleks dan sarat risiko. Ia melalui beberapa tahapan yang panjang mulai dari eksplorasi, pengerukan bijih, pengolahan, hingga menjadi berbagai produk.
Dalam hal ini, Indonesia termasuk negara penghasil tembaga terbesar di dunia dengan produksi mencapai 809.000.000 ton per tahun. Ada lima daerah yang dikenal sebagai penghasil tembaga terbesar di Indonesia, yaitu Mimika, Papua; Sulawesi Utara; Cikotok, Banten; Silungkang, Sumatra Barat; dan Sangkaropi, Sulawesi Selatan.
Produksi tembaga di Indonesia memiliki peran penting dalam perekonomian nasional. Tembaga merupakan salah satu komoditas ekspor utama Indonesia yang menyumbang devisa negara yang cukup besar. Selain itu, tembaga juga digunakan untuk berbagai industri yang penting bagi pembangunan nasional, seperti industri elektronika dan otomotif.
Baca Lainnya :
Selain di lima wilayah tersebut, ada beberapa wilayah lain di Indonesia yang berpotensi menghasilkan tembaga, salah satunya di Banyuwangi, yaitu di Pesanggaran. Mengutip dari laman PT Merdeka Copper Gold Tbk, perusahaan ini memiliki Proyek Tembaga Tujuh Bukit di Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran.
Menurut keterangan tersebut, Proyek Tembaga Tujuh Bukit mengandung sumber daya mineral sebanyak 1,71 miliar ton dengan kadar tembaga 0,47% dan emas 0,50 g/t, yang mengandung sekitar 8,1 juta ton tembaga dan 27,4 juta ounces emas (termasuk 443 juta ton sumber daya terindikasi dengan kadar tembaga 0,60% dan emas 0,66 g/t).
Dengan adanya potensi tersebut, Indonesia punya kesempatan besar untuk tetap menjadi salah satu negara penghasil tembaga terbesar di dunia. (sdl)