Minggu, 15 Sep 2024
MENU
HUT Ke-79 RI

Semangat Anak-anak Sukamade Bersekolah


Saat sampai di tepian sungai, anak-anak Sukamade itu pun berhenti untuk melepas sepatunya. Dengan riang gembira, mereka pun melintasi sungai tersebut.


TINGGAL di kawasan terpencil dengan akses jalan dan telekomunikasi yang sulit tidak membuat semangat anak-anak di Dusun Sukamade, Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi untuk memperoleh pendidikan menjadi surut.

Matahari pagi belum juga memancarkan sinarnya ketika Riski Nugroho dan kedua temannya, Riko dan Adit, sudah siap pergi ke sekolah. Dengan memakai seragam merah hati-putih, kebetulan waktu itu hari Senin, 31 Mei 2021, mereka pun berjalan kaki.

Baca juga: Libur Usai, MI Roudlotul Huda Mulai Pembelajaran 50 Persen

Untuk sampai ke sekolahnya, SDN 2 Sarongan, anak-anak tersebut harus melewati hutan, menyebrangi tiga sungai, dan menempuh jarak 2 kilometer dengan berjalan kaki. Riski tinggal di Kampung Sumbersuko.


Baca Lainnya :

Saat sampai di tepian sungai, anak-anak Sukamade itu pun berhenti untuk melepas sepatunya. Dengan riang gembira, mereka pun melintasi sungai tersebut.

Rata-rata, anak-anak ini harus menempuh waktu dua jam. "Terkadang, jika ayah kami senggang, kami diantar," kata Riski. 

Lanjut ke halaman berikutnya...

Istimewanya, mereka mengaku tidak takut. Satu hal yang mereka takutkan adalah banjir. Jika banjir melanda, mereka tidak bisa bersekolah.

Salah satu hal yang mendorong mereka tetap bersemangat adalah cita-cita yang mereka harapkan kelak. "Saya ingin jadi guru. Makanya, saya harus sekolah," tambah Riski. 

Baca juga: Wisuda Santri TPQ Sabilul Huda Sumbermulyo

SDN 2 Sarongan adalah satu-satunya sekolah dasar yang menampung anak-anak dari tiga kampung di wilayah Dusun Sukamade, yaitu Sumbersuko, Sukamade, Sumberlangsep, dan Sumbersari. 

Salah satu guru SDN 2 Sarongan, Debby Ari Supriyanto, 27 tahun, mengakui semangat anak-anak Sukamade untuk bersekolah. "Terkadang juga kasihan melihat anak-anak pulang dan berangkat sekolah harus jalan kaki dan menyebrangi sungai," katanya.

Debby menambahkan, "Untungnya, saat ini listrik dan wifi sudah masuk ke desa kami. Jadi, jika anak-anak sudah pulang kami langsung menelepon orang tuanya untuk memastikan anak tersebut sudah sampai rumah dengan selamat," katanya. (gil)