Jumat, 19 Sep 2025
MENU

Sungai Lembu Meluap, Akses ke Kandangan-Sarongan Lumpuh Total

Sedulur, Pesanggaran - Sungai Lembu di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi meluap sehingga seluruh akses transportasi warga terhenti total, Senin, 15 September 2025.

Banjir ini terjadi menyusul hujan lebat yang mengguyur wilayah Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran. Debit air yang naik tajam dan arus deras air sungai menutup jalur utama yang sering dilalui masyarakat sehingga tidak dapat digunakan.

Berdasarkan pantauan tim sedulur.co, ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa di beberapa lokasi. 

"Hujannya sangat deras dan tidak berhenti sejak semalam. Pagi ini kami lihat jalan sudah terendam air semuanya," kata Hartanto, 45 tahun, seorang penduduk setempat.


Baca Lainnya :

Perlu diketahui, sejak jembatan Sungai Lembu roboh, masyarakat yang menggunakan kendaraan roda empat harus menyebrang sungai untuk melintas. Oleh karena itu bisa dipastikan, banjir ini akan menghambat distribusi barang dan kebutuhan sehari-hari masyarakat di Desa Sarongan dan Kandangan.

Di seberang sungai, puluhan kendaraan terlihat berhenti menunggu air sungai surut. Kepala Desa Kandangan Riyono dan Kepala Desa Sumberagung Vivin Agustin mengimbau masyarakat untuk tidak mencoba atau nekat menerobos arus sungai yang deras demi keselamatan mereka. 

"Kami akan terus memonitor keadaan dan memberikan pembaruan informasi seiring dengan perkembangan yang terjadi di lokasi Sungai Lembu," ujar Riyono.

Riyono menambahkan bahwa untuk jembatan darurat roda empat akan segera rampung. 

"Kemungkinan dua minggu lagi jembatan darurat khusus roda empat sudah terselesaikan," ucapnya.

Tidak hanya di Sungai Lembu, warga di wilayah Sukamade juga merasakan dampak dari hujan tersebut, pasalnya transportasi utama untuk menyebrangi sungai, yakni rakit (getek), tidak bisa berfungsi akibat arus deras air sungai.

"Hingga saat ini [pukul 20.00 WIB], Senin malam, kami terus memonitoring sungai sebrangan dan dipastikan wilayah Sukamade saat ini terisolir karena getek tidak bisa dipakai. Jika dipaksa akan sangat berisiko," tutur Kepala Dusun Sukamade Fery Nafaro. (gil)