Jumat, 29 Mar 2024
MENU
Ramadan 2024

Teruntuk Awak KRI Nanggala, Pemerintah Kecamatan Gelar Doa dan Tahlil


Nasokah juga mengatakan bahwa kecelakaan KRI Nanggala merupakan rahasia Allah. Dia yakin awak kapal ini mati dalam keadaan syahid karena gugur dalam melaksanakan tugas negara. "Mudah-mudahan mereka yang meninggal di KRI Nanggala bahagia di sisi Allah SWT," katanya.


Sedulur, Pesanggaran - Pemerintah Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi mendoakan 53 awak KRI Nanggala 402 dalam sebuah acara buka bersama di balai kecamatan, Rabu, 28 April 2021.

Sekitar pukul 16.00 waktu setempat, berbagai kebutuhan untuk acara tersebut sudah disiapkan oleh para pegawai kecamatan. Bersamaan dengan itu, sinar matahari perlahan mulai pudar, suasana pun berangsur sejuk seiring bergulirnya waktu menuju petang.

Baca juga: Doa Bersama dari Pesanggaran untuk Nanggala 402

"Kita buatkan acara buka bersama satuan perangkat kerja kecamatan sekaligus kita kirimkan doa untuk para korban KRI Nanggala," kata Camat Pesanggaran, Ir. Sugiyo Dermawan.


Baca Lainnya :

Para pegawai Kecamatan Pesanggaran dan undangan salat magrib berjamaah di pendopo kecamatan, Rabu, 28 April 2021.

Rasa bahagia dan bangga diungkapkannya karena Ramadan tahun ini situasi di wilayahnya berada pada zona yang terbilang aman dari COVID-19. Namun, dalam sambutannya, dia mengimbau agar kewaspadaan terhadap penyebaran virus terus ditingkatkan dengan mematuhi protokol kesehatan.

Suasana akrab penuh harmoni mewarnai berlangsungnya acara ketika Kapolsek Pesanggaran, AKP Subandi, hadir bersama istrinya, Nurul Subandi. Begitu juga dengan Danramil Pesanggaran, Kapten Kav. Makali, yang didampingi oleh Nuryani Makali, istrinya.

Lanjut ke halaman berikutnya...

Ustaz Nasokah yang juga sebagai pegawai di kecamatan dalam acara tersebut memimpin doa dan tahlil. Doa dan tahlil ini ditujukan kepada prajurit yang gugur di KRI Nanggala. Setelah doa dan tahlil, dia juga menyampaikan tausiah.

"Apabila sudah datang kematian, tidak bisa ditunda lagi dan tidak bisa maju atau mundur walau satu detik pun," tuturnya dalam tausiah.

Baca juga: Pemuda Lintas Agama di Sarongan Berbagi di Bulan Ramadan

Nasokah juga mengatakan bahwa kecelakaan KRI Nanggala merupakan rahasia Allah. Dia yakin awak kapal ini mati dalam keadaan syahid karena gugur dalam melaksanakan tugas negara. "Mudah-mudahan mereka yang meninggal di KRI Nanggala bahagia di sisi Allah SWT," katanya. 

Dalam kesempatan itu, Ustaz Nasokah juga menyampaikan perihal wajibnya puasa Ramadan. Menurutnya, diwajibkan bagi umat islam untuk berpuasa di bulan suci Ramadan sebagaimana diwajibkan pada kaum sebelumnya agar menjadi orang yang bertakwa.

"Takwa itu secara umum memiliki arti mau menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya," jelasnya.

Lanjut ke halaman berikutnya...

Meskipun demikian, ada pengecualian untuk tidak berpuasa, yaitu berlaku bagi mereka yang sedang melakukan perjalanan (menjadi musafir) dan bagi orang yang sedang sakit. Namun, berlaku juga atas dirinya untuk mengganti puasa Ramadan yang ditinggalkannya di lain hari. 

Bagi yang tidak kuat untuk menjalankan ibadah puasa Ramadan seperti mereka orang-orang yang sudah lanjut usia, bisa mengganti puasanya dengan membayar fidiah atau denda, yaitu dengan memberi makan kepada orang miskin.

Baca juga: Pondok Pesantren Minhajussalikin Bangun Kantor Baru

"Jika mereka benar-benar tidak kuat untuk berpuasa, fidiah yang harus dibayarkan senilai 8 ons beras dalam sehari," terangnya.

Menurutnya, ketentuan ini tidak bisa dibalik: karena mampu membayar fidiah lantas meninggalkan puasa. "Surganya Allah itu merindukan empat golongan, yakni orang yang membaca Al-Qur'an, orang yang menjaga lisannya, orang yang memberi makan orang yang lapar, dan orang-orang yang berpuasa di bulan suci Ramadan," paparnya.

Selain itu, ada berkah kebahagiaan bagi yang menjalankan puasa Ramadan. Dua kenikmatan akan Allah berikan bagi yang berpuasa, yakni kenikmatan saat berbuka puasa dan ketika nanti harus memenuhi panggilannya atau tiba waktu hari kematiannya.

Lanjut ke halaman berikutnya...

Suasana khidmat mewarnai berlangsungnya acara doa dan tahlil di pendopo kecamatan tersebut. Kegiatan pun berakhir dengan pembacaan doa buka puasa dan minum segelas air tatkala azan magrib berkumandang dari sebuah surau yang berada tidak jauh dari kantor kecamatan.

Hadirin pun kemudian melaksanakan ibadah salat magrib dengan Ustaz Nasokah sebagai imamnya. Setelah itu, mereka berbuka puasa bersama-sama. (bay)