Dalam kegiatan ini, Pandita Madya Mulyono dan Bhante Teja juga ikut dalam kegiatan tersebut. Mereka berbaur dengan para pemuda Theravada Vihara Dhamma Kerti menyerahkan bungkusan-bungkusan takjil kepada warga yang melintas di jalan depan kantor desa.
Sedulur, Sumberagung - Keluarga besar Vihara Dhamma Kerti Dusun Rejoagung, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi membagikan 1.000 takjil di depan kantor Desa Sumberagung, Minggu, 2 Mei 2021.
"Kegiatan ini untuk menjalin toleransi dan kebersamaan antar umat beragama, sekaligus untuk melatih kami melepaskan diri dari kemelekatan terhadap hal-hal yang bersifat keduniawian," kata Koordinator Bidang Sosial Vihara Dhamma Kerti, Surono.
Baca juga: Masyarakat Sarongan dan Kandangan Santuni 107 Yatim Piatu
Surono menambahkan, setiap hari dia bersama keluarga besar Vihara Dhamma Kerti selalu membaca kitab suci. Agama Buddha mengajarkan untuk cinta kasih kepada sesama. Dan kegiatan bagi takjil tersebut adalah implementasi dari cinta kasih itu.
Baca Lainnya :
"Semoga apa yang kita lakukan bermanfaat dan bisa menyemangati umat Islam yang menjalankan ibadah puasa,” katanya.
Dalam kegiatan ini, Pandita Madya Mulyono dan Bhante Teja juga ikut dalam kegiatan tersebut. Mereka berbaur dengan para pemuda Theravada Vihara Dhamma Kerti menyerahkan bungkusan-bungkusan takjil kepada warga yang melintas di jalan depan kantor desa.
Lanjut ke halaman berikutnya...
Mereka terlihat senang hati melakukan kegiatan berbagi tersebut. Hal ini sesuai dengan pengakuan Linda, salah seorang patria Dhamma Kerti yang juga terlibat dalam kegiatan.
Dari Linda diketahui bahwa kegiatan ini bukanlah yang pertama kalinya. Pada tahun sebelumnya, mereka membagikan takjil di bulan Ramadan.
Baca juga: Harapkan Berkah Ramadan, Koramil Pesanggaran Berbagi Takjil
Menurut hematnya, hal yang lebih utama dari berbagi adalah buahnya, yaitu terbangunnya toleransi dan kebersamaan antarumat beragama. Keluarga besar Dhamma Kerti sangat menjunjung tinggi nilai tersebut.
“Saya sarujuk [sepakat] dengan sebuah ungkapan yang mengatakan "rukun bisa agawe santoso, crah agawe bubrah" [kerukunan dapat membawa kesejahteraan, semetara perselisihan dapat mengakibatkan retaknya atau hancurnya hubungan baik]," kata Linda.
Kegiatan umat Buddha Sumberagung ini berjalan lancar dari awal hingga akhir. Pukul 17.00, 1.000 bungkus takjil habis mereka bagikan. Ketika mereka membubarkan diri, rombongan dari PSHT datang untuk melakukan kegiatan yang sama. (bay)