
Sedulur, Pesanggaran - Masyarakat kampung nelayan Pancer, Sumberagung, Pesanggaran, Banyuwangi mengadakan upacara petik laut di Pantai Pancer dengan melarung sesajen ke tengah laut, Minggu, 28 September 2025. Petik laut yang ke-50 dimeriahkan dengan berbagai acara, mulai dari membersihkan pantai, melaksanakan zikir dan doa bersama (istighotsah), pagelaran wayang kulit, hingga larung sesajen di tengah laut sebagai puncak ritual. Sejak Kamis, 24 September 2025, rangkaian acara tersebut sudah dimulai. Dalam acara larung sesajen, panitia mengundang para pemangku kepentingan wilayah, seperti Forkopimda Banyuwangi, Forkopimka Pesanggaran, tokoh agama, serta tokoh masyarakat setempat. Kepala Desa Sumberagung Vivin Agustin dalam sambutannya mengajak hadirin untuk tidak lupa mensyukuri nikmat dari Tuhan. Dia mengapresiasi upaya masyarakat Pancer yang menjaga tradisi petik laut. "Tradisi ini adalah prosesi ritual tradisional dari masyarakat nelayan Pancer yang merupakan ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa agar para nelayan senantiasa mendapat keselamatan dan keberkahan saat melaut untuk mencari nafkah,” katanya. Menurutnya, acara petik laut ini selain merupakan acara adat juga berfungsi sebagai sarana silaturahmi untuk memperkuat hubungan dan sinergi antara instansi, pemerintah, dan masyarakat. "Semoga dengan terlaksananya kegiatan petik laut ke-50 ini bisa menambah kerukunan antarwarga dan menambah sinergitas antara seluruh pemangku kepentingan dengan masyarakat," ujarnya. Bagi masyarakat nelayan Pancer, petik laut adalah bentuk sedekah untuk menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan semesta alam dan juga sebagai cara meminta berkah rezeki serta keselamatan. Rangkaian acara petik laut ini merupakan perpaduan ajaran Islam, seperti istighotsah, dengan tradisi setempat. Nelayan banyak yang percaya bahwa lautan dijaga oleh makhluk gaib atau penunggu. Oleh karena itu, setiap kali petik laut, ada ritual pemberian sesajen atau persembahan yang dilayarkan ke laut. Untuk menyukseskan kegiatan petik laut ini, panitia melibatkan masyarakat setempat dan para sponsor, seperti Jamu Anggur Kolesom dan PT Bumi Suksesindo. (gil)Baca Lainnya :