Sedulur, Sarongan - Meskipun bulan puasa, pengunjung wisata Muara Mbaduk Sarongan, Pesanggaran, Banyuwangi tetap ramai, Minggu, 18 April 2021.
Para pengunjung sengaja datang ke area wisata Muara Mbaduk pada sore hari untuk menghabiskan waktu sambil menunggu berbuka puasa. Masyarakat biasa menyebut kegiatan seperti ini dengan istilah ngabuburit.
Baca juga: Penjual Takjil di Pasar Sumberagung Bermunculan
Gafrilla Ayu Lestari, 20 tahun, salah satu pengunjung mengatakan bahwa selain untuk ngabuburit dia memilih ke Muara Mbaduk karena tempatnya nyaman. "Jika sudah tiba azan magrib, kita tidak kesulitan mencari menu berbuka puasa. Juga ada musalanya untuk salat magrib," ujarnya.
Baca Lainnya :
Pemandangan di pantai Muara Mbaduk memang cantik, terlebih di sore hari. Rangkaian perbukitan hijau ditambah penampakan sunset semakin menambah daya tarik pantai selatan ini.
Tidak hanya kaum remaja yang berkunjung ke wisata tersebut. Para pengunjung dewasa juga banyak terlihat datang bersama anggota keluarga dan sanak famili untuk ngabuburit dan berbuka bersama.
Lanjut ke halaman berikutnya...
Melihat banyaknya pengunjung di sore hari, para pedagang di sana pun memanfaatkan hal tersebut untuk membuat bazar Ramadan di area pantai Muara Mbaduk sejak Sabtu, 17 April 2021.
Sumiati, 36 tahun, salah seorang pedagang takjil di area wisata Muara Mbaduk, mengaku tidak menyangka pengunjung bakal ramai di bulan puasa. Wanita yang sudah tiga tahun berjualan di tempat ini pun ikut dalam bazar Ramadan tersebut.
Baca juga: Maling Buah Naga Berkeliaran, Petani di Sumberagung Resah
"Saya kira pengunjung bakalan sepi di bulan Ramadan. Ternyata para pengunjung di wisata Muara Mbaduk selalu ramai pada sore hari menjelang berbuka puasa," ujarnya.
Saat ini, ada tujuh lapak yang saat ini buka di area wisata. Lapak-lapak ini menyediakan takjil, seperti es buah, es degan, kolak, jajanan ringan, dan lain sebagainya. Ada juga yang menjual makanan berat untuk berbuka puasa.
Ramainya pengunjung wisata ini membawa berkah tersendiri bagi para pedagang. Menurut Kasiatin, 45 tahun, juga seorang pedagang, pendapatannya meningkat sejak dibukanya bazar.
"Alhamdulillah, mas. Biasanya saya itu hanya dapat paling mentok 50 ribu rupiah per hari. Sekarang bisa sampai 300 ribu rupiah per hari walaupun itu [pendapatan] kotor," tuturnya. (gil)