Jumat, 22 Nov 2024
MENU
HUT Ke-79 RI

Angin Kencang Akibatkan Puluhan Bangunan dan Pohon Tumbang

Sedulur, Sumberagung - Angin kencang beserta hujan yang melanda Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi menimbulkan kerusakan parah di sekitar pantai Pulau Merah dan Pancer, Rabu, 3 Februari 2021.

Angin kencang mulai terasa selepas magrib menjelang isya. Akibatnya, puluhan pohon tumbang--beberapa menimpa kabel listrik--dan listrik pun padam. Warga hanya berdiam cemas di dalam rumah masing-masing dalam gelap.

Baca juga: Destana Sumberagung Bersihkan Sungai di Pancer

"Ada pohon trembesi atau pohon saman yang tumbang di rawa dekat pertigaan Pulau Merah dan menimpa jaringan kabel listrik," kata Joko Slamet, anggota Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Desa Sumberagung saat meninjau lokasi pada Rabu malam.


Baca Lainnya :

angin kencang pulau merah 1
Sebuah perahu nelayan Pulau Merah tertimpa kayu yang roboh diterjang angin kencang, Rabu, 3 Februari 2021.

Sementara itu, keadaan di tepi pantai lebih parah lagi. Puluhan warung porak poranda. Tenda tempat pemeriksaan suhu, di loket masuk wisata, sampai terbalik. Baliho dan papan pengumuman juga ikut rusak. Daun-daun berserakan di pelataran area wisata.

Di sisi lain, kayu tumbang berdiameter 40 cm menimpa tiga motor pengunjung hingga ringsek. Beberapa perahu nelayan di tepi panti juga bernasib sama. Badan perahu rusak tertimpa batang kayu. Pos pantau wisata juga tidak luput dari kerusakan.

Lanjut ke halaman berikutnya...

"Anginnya benar-benar kencang," kata salah seorang warga Pulau Merah ketika bertemu sedulur.co di tempat kejadian.

Selain itu, pelabuhan Pancer juga tidak luput dari terjangan angin yang merusak itu. Tempat penjualan ikan yang berdiri di dekat Tempat Pelelangan Ikan (TPI) luluh lantak tersapu angin.

Baca juga: Hujan Badai Akibatkan Kerusakan di Kandangan dan Sarongan

Bagian atapnya jatuh berserakan di atas tanah. Kayu-kayunya pun berjatuhan tidak beraturan di sekitar bangunan, mengonggok begitu saja seperti bangunan yang lama tidak bertuan. Tinggal tiang-tiangnya saja yang masih berdiri.

Beberapa rumah warga Pancer juga ikut menjadi korban. Bagian atap rumahnya tidak mampu menahan terjangan angin sehingga rusak lalu jatuh berserakan di atas tanah.

Sampai berita ini ditulis, belum ada taksiran berapa kerugian dari kerusakan-kerusakan tersebut. Tetapi, melihat dari kerusakannya yang cukup parah, kemungkinan bisa mencapai ratusan juta rupiah. (ala)