Pesanggaran – Sekelompok pemuda dari Desa Sumberagung dan Pesanggaran mengadakan kegiatan bersih-bersih lingkungan kampungnya, Jumat, 21 Agustus 2020. Mereka membawa peralatan kebersihan, seperti sabit, sapu dan lain-lain.
Pemuda yang tergabung dalam kelompok masyarakat (Pokmas) Kaligonggo ini memulai kegiatannya pada pukul 07.00. Anggota Pokmas Kaligonggo rata-rata masih muda, berusia antara 15 sampai 30 tahun.
Mereka membersihkan area di sekitar Sungai Gonggo yang membentang di Dusun Silirbaru, Ringinmulyo, dan Ringinagung dengan peralatan yang dibawa. Para pemuda ini membabat semak belukar dan menyapu sampah yang mengotori daerah bantaran sungai.
Baca juga: Warga Pesanggaran Peringati Ulang Tahun Kemerdekaan
Baca Lainnya :
“Kami ingin memperingati perayaan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 75 dengan cara yang berbeda,” kata Ketua Pokmas Kaligonggo, Badarudin.
Badar menambahkan, kegiatan bersih-bersih lingkungan ini menjadi kesempatan anggota pokmas untuk saling berinteraksi. Dia meyakini kegiatan sederhana ini bisa mempertahankan semangat gotong-royong yang pernah menjadi ciri khas bangsa ini.
“Semangat itu [gotong-royong], akhir-akhir ini, mulai memudar,” kata Badar dengan wajah serius.
Lanjut ke halaman berikutnya...
Sekretaris Pokmas, Dian Lutfi Ningrum, juga mengemukakan pendapatnya tentang kegiatan ini. Mahasiswa Untag Banyuwangi ini menyoroti para remaja saat ini yang terlalu sibuk dengan gawai (gadget), sehingga lupa bersosialiasi dengan lingkungan.
Menurutnya, pokmas mengagendakan kegiatan ini secara rutin setiap bulan. “Kegiatan seperti ini harus sering-sering diadakan. Semoga bisa,” ujar Dian kepada Sedulur.
Obrolan kami sempat berhenti ketika ada seorang pemuda tiba-tiba berlari karena takut dengan ulat. Gelak tawa teman-temannya berderai mengiringi derap langkahnya tergesa. Sebagian lainnya meneriakkan, “Huuuu….,” dengan kompak seperti ada yang mengomando.
Baca juga: Tumpeng Pitu, Ritual 1 Suro di Pulau Merah
Setelah adegan itu, gadis kelahiran tahun 1998 itu berujar bahwa gawai itu juga penting bagi kehidupan. Manusia dapat memperoleh informasi yang bermanfaat melalui gawai untuk bahan memperbaiki diri.
Tidak terasa hari sudah beranjak siang. Sebagian pemuda terlihat sudah kelelahan. Peralatan yang sejak pagi selalu dalam genggaman, sebagiannya sudah tergeletak di samping tempat mereka duduk.
Pukul 10.30 Badar mengajak para pemuda menghentikan kegiatan bersih-bersih kampung hari ini. Sejurus kemudian, mereka bekumpul untuk menikmati santap siang yang telah disediakan oleh salah satu warga. (ala)