Jumat, 29 Mar 2024
MENU
Ramadan 2024

BPBD Sosialisasi Kebencanaan di Sumberagung

Sedulur, Sumberagung - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi menyelenggarakan kegiatan sosialisasi risiko bencana pada kawasan di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Kamis, 8 April 2021.

Kegiatan berlangsung di pendopo balai desa, diikuti oleh anggota Desa Tangguh Bencana (Destana), Taruna Siaga Bencana, (Tagana), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD), Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Kepala Dusun (Kadus), Perlindungan Masyarakat (Linmas), dan kelompok masyarakat (Pokmas).

Baca juga: Ibu-ibu Sukamade Kembangkan Kerupuk Pakis

Menurut Eka Muharam, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatan pengetahuan, kemampuan, serta keterampilan bagi aparatur maupun masyarakat dalam pencegahan dan kesiapsiagaan penanggulangan bencana. Kegiatan ini merupakan program prioritas BNPB.


Baca Lainnya :

Berbagai elemen institusi di Sumberagung mengikuti sosialisasi kebencanaan di balai desa Sumberagung, Pesanggaran, Banyuwangi, 8 April 2021.

"Bencana bisa terjadi, namun dampak dari bencana tersebut harus dapat diminimalisir," katanya.

Melalui kegiatan ini, dia berharap ketangguhan menghadapi bencana dapat terwujud melalui peningkatan daya antisipasi, daya pengurangan risiko, daya adaptasi, dan daya lenting terhadap bencana.

Lanjut ke halaman berikutnya...

Oleh karena itu, masyarakat harus bisa mengidentifikasi dan menilai risiko bencana, mencegah, memitigasi, siap siaga, serta memberdayakan masyarakat luas dalam penanggulangan bencana.

Sebuah desa bisa dikatakan tangguh bencana apabila memiliki peta risiko bencana, rencana penanggulangannya, serta rencana kontingensinya. Kemudian, peranti-peranti tersebut tersosialisasi dengan baik kepada masyarakat.

Baca juga: Layanan Gratis PBB-P2 di Pesanggaran Hari Ini

Eka menambahkan bahwa segala upaya untuk mengurangi risiko bencana merupakan mitigasi bencana. "Mitigasi dapat dilakukan melalui pembangunan secara fisik maupun peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana," katanya.

Mitigasi yang komprehensif merupakan ikhtiar nyata untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan akibat bencana. Di Banyuwangi sendiri ancaman bencana beraneka ragam antara lain, longsor, abrasi, banjir, gunung meletus, kebakaran, kekeringan, gempa bumi, COVID-19 dan bencana sosial lainnya.

Dalam sosialisasi ini, Eka Muharam juga menyoroti keterlibatan masyarakat dalam penanggulangan bencana. Masyarakat harus siap siaga. Kesiapsiagaan berbasis masyarakat meliputi pertolongan pertama, dapur umum, dialog dengan tokoh, water rescue (penyelamatan di air), vertical rescue (penyelamatan di ketinggian), kesehatan, dan pertolongan berbasis masyarakat. (bay)