Sedulur, Sarongan – Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran menjuarai Lomba Destana tingkat provinsi melalui sebuah penilaian oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, Selasa, 15 September 2020.
Lomba Destana diikuti 17 peserta se-Jawa Timur, terbagi menjadi tiga golongan, yaitu Utama, Madya, dan Pratama. Kriteria penilaiannya meliputi 20 bidang, antara lain pemetaan jalur evakuasi, kesiapsiagaan, kebencanaan, rencana aksi komunitas, dan lain-lain.
Baca juga: Pancer Panen Ikan, Rezeki Bagi Pengujur
Desa Sarongan mewakili Banyuwangi mengikuti Lomba Destana kategori Madya. Pemilihan Sarongan tidak lepas dari kesiapan dokumen kebencanaan yang dimilikinya sebagai salah satu indikator penilaian.
Baca Lainnya :
Kurniawan menceritakan bahwa FPRB Sarongan telah melatih masyarakat yang ada di Rajegwesi mengenai tanggap darurat bencana sejak 2017. “Mereka kemudian memperoleh SK dari kepala desa menjadi bagian dari tim pada 2017,” kata Sekretaris FPRB ini kepada Sedulur.
Lanjut ke halaman berikutnya...
Sejak saat itu, para relawan ini terus menyosialisasikan materi kebencanaan kepada masyarakat Sarongan secara lebih luas, bekerja sama dengan lembaga sekolah dan beberapa organisasi, seperti Banser dan Linmas.
“Semua kegiatan tersebut tercatat dan terdokumentasi dengan baik,” kata Wawan, “sehingga kami dipilih BPBD Banyuwangi untuk mengikuti lomba ini.”
Prestasi ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi tim kebencanaan Desa Sarongan. Mereka tidak menyangka sebelumnya karena yang mereka lakukan hanya menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai anggota relawan penanggulangan bencana. Wawan berharap hadiah ini bisa memacu desa-desa yang ada di daerah rawan bencana untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam mengatisipasinya.
Baca juga: BPD Sumberagung Serap Aspirasi Warga
Kepala Desa Sarongan, Gunoto, mengapresiasi capaian FPRB di wilayahnya. Menurutnya, forum ini sangat membantu pemerintah desa untuk menyosialisasikan kebencanaan kepada masyarakat. “Pemerintah menyediakan anggaran untuk kegiatan FPRB. Semoga prestasi ini bisa dipertahankan, syukur bisa ditingkatkan,” katanya.
Dalam menilai, tim juri mengawalinya dengan menjelaskan tata-laksana dan verifikasi dokumen. Untuk memastikan apa yang tertera di dokumen sesuai kenyataan, tim juri meninjau secara langsung kegiatan FPRB. Acara ditutup dengan penyerahan hadiah. (gil)